Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2017, 09:16 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

Dia menyampaikan, selama ini komoditas tembakau terhitung paling juara dari segi margin bila dibandingkan dengan komoditas pertanian lain di Grobogan.

Sebagai perbandingan, Kasmijan menyebut bahwa dibutuhkan modal sekitar Rp 8 juta dalam merealisasikan lahan aktif untuk tembakau basah seluas satu hektar, mulai dari pengolahan tanah, masa tanam, hingga panen. Di lahan tersebut, rata-rata bisa menghasilkan sekitar 24 ton tembakau basah.

Adapun untuk satu hektar lahan tembakau kering berupa rajangan dibutuhkan total modal sekitar Rp 15 juta, yang bisa menghasilkan sekitar 1,7 ton tembakau kering atau rajangan.

Selama satu tahun pertanian tembakau hanya berlangsung sekali saat musim kemarau. Memasuki musim hujan, lahan pertanian tembakau disulap menjadi lahan pertanian tanaman pangan, sebut saja jagung dan kedelai.

"Untuk tembakau, prosesnya lima bulan baru panen, yang biasanya masa tanam dimulai pada bulan Mei. Di Kecamatan Tanggungharjo, kami bermitra dengan penyalur industri rokok besar, seperti Sampoerna dan Bentoel. Untuk tembakau basah Rp 1.600 per kilogram dan tembakau kering atau rajangan Rp 27.000 per kilogram. Keuntungan dua kali lipat dibanding komoditas lain," ujar Kasmijan.

Petani tembakau lain di Desa Padang, Kecamatan Tanggungharjo, Yasmadi (58), menyampaikan, pada 2011 adalah era kejayaan para petani tembakau di Indonesia. Ketika itu tanpa dipersulit oleh industri rokok, tembakau kering atau rajangan dibeli Rp 40.000 per kilogram.

"Saat itu banyak diler yang kewalahan melayani permintaan kami. Mayoritas petani tembakau langsung membeli motor dengan cash. Kami hanya ingin harga tembakau bisa seperti tahun 2011. Kembalikan masa kejayaan tembakau. Jangan membunuh ladang penghasilan kami," tutur Yasmadi.

"Nenek moyang kami dulu mengolah tembakau menjadi kretek. Turun-temurun kesehatan kami baik-baik saja meski merokok. Jangan biarkan bau harum khas daun warisan leluhur kami tak tercium lagi di desa," sambung dia.


Sementara itu, Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Tri Wahono Saputro mengatakan, pada 2017 tercatat total lahan tembakau di Grobogan mencapai 1.800 hektar.

Lahan seluas itu terbagi menjadi enam kecamatan yang merupakan lahan tembakau unggulan, yakni Kecamatan Tanggungharjo, Tegowanu, Karangrayung, Toroh, Purwodadi, dan Pulokulon.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, pada 2015 jumlah total DBH CHT untuk Grobogan mencapai Rp 9,7 miliar, 2016 mencapai Rp 10,2 miliar, dan 2017 mencapai Rp 8,8 miliar.

"Untuk mendukung pertanian tembakau, DBH CHT sudah digunakan untuk sosialisasi, peningkatan kualitas dengan bantuan peralatan penunjang pertanian tembakau, pupuk, dan pengembangan jalan produksi," kata Wahono.

Adapun Sekda Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono mengatakan, pemerintah dihadapkan pada posisi dilematis dalam mengatasi karut-marut persoalan pertanian tembakau. Di satu sisi, mereka harus patuh terhadap desakan yang mempertimbangkan kesehatan secara global. Di sisi lain, pemerintah juga harus melindungi dan memperhatikan nasib petani tembakau.

"Salah satu program dari DBH CHT di Grobogan juga digunakan untuk pelatihan mewujudkan alih profesi petani tembakau. Diversifikasi ke komoditas pertanian lain serta pelatihan usaha. Langkah ini sebagai antisipasi ketika tembakau sudah tak lagi diandalkan," jelas Sumarsono.

Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Grobogan Pradana Setyawan menambahkan, melalui DBH CHT, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas tembakau, termasuk menjembatani petani tembakau dalam menggandeng kemitraan dengan industri rokok.

Meski demikian, kata dia, untuk saat ini kebijakan dari pusat tidak mengizinkan petani untuk memperluas lahan pertanian tembakau. 

"Setiap kecamatan sudah diatur berapa luas lahan tembakau yang aktif. Perbaikan kualitas tembakau adalah prioritas, tetapi menambah luas lahan tembakau tidak diperbolehkan. Kami tetap peduli dengan nasib petani tembakau," ucap Pradana.

Baca juga: Petani Tembakau Didorong untuk Mulai Ganti Tanaman

Kompas TV Kemarau masih melanda sejumlah daerah. Dampak kemarau tidak selamanya buruk bagi sebagian kalangan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Hadiri Pelantikan Ketua KONI Kalteng, Gubernur Sugianto Harap Prestasi PON Meningkat

Regional
Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Matangkan Pengadaan Lahan Tol Serpong-Balaraja, DPRKP Banten Gelar Konsultasi Publik

Regional
Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Atasi Ketimpangan Sosial, Bupati Bandung Sarankan Pemerintah Berlakukan Mandatory Spending

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com