Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan Terancam Punah, Pegiat Usulkan Sanggabuana Jadi Suaka Margasatwa

Kompas.com - 19/11/2017, 21:00 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Pegiat lingkungan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, segera mengajukan kenaikan status Pegunungan Sanggabuana menjadi suaka margasatwa. Hal ini menyusul banyak hewan yang dilindungi semakin terancam punah.

Juru bicara Bara Rimba Arip Munawir mengungkapkan, kenaikan satus menjadi suaka margasatwa tersebut untuk melindungi ekosistem di wilayah pegunungan satu-satunya di Karawang itu.

Arip Munawir mengatakan, dari hasil ekspedisi yang dilakukan pihaknya di Pegunungan Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru, selama satu tahun, ditemukan sejumlah hewan yang dilindungi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar.

Sejumlah hewan tersebut di antaranya kupu-kupu raja atau Troides amphrysus ada pada urutan nomor 203, elang alap (Accipitridae), pekak emas (Pelargopsis capensis), dan rangkong (Bucerotidae).

Akan tetapi, kata dia, keberadaan hewan-hewan tersebut terancam punah dengan kondisi Pegunungan Sanggabuana yang semakin terusik.

"Hal ini diperparah dengan adanya aktivitas pertambangan, perambahan perkebunan masyarakat, dan perambahan wisata," ujar Arip.

Kupu-kupu raja, misalnya, dalam siklus hidupnya mulai dari telur, ulat, kepompong, sampai dengan kupu-kupu sangat bergantung pada satu jenis tanaman perdu bertipe tahunan dengan jenis Asclepias L.

Dia mengungkapkan, salah satu habitat penting di pegunungan tersebut ialah kapas cinde (Asclepias curassavica) dan bunga balon (Asclepias physocarpa).

"Jika tanaman ini hilang, maka keberadaan kupu-kupu raja juga akan hilang," ucap dia.

Baca juga: Willem Sigar Lihat Petilasan Makam di Puncak Gunung Sanggabuana

Kompas TV Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi kembali melakukan pemantuan kawah Gunung Agung menggunakan drone.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com