"Ini makam yang kabarnya bayi di perut Ganang, Mas. Kemarin hanya pihak keluarga Ganang yang hadir pada prosesi pemakaman. Karena tetangga tidak dikasih tahu," kata Ahmad, warga setempat.
Ibu kandung Ganang, Sri Munastatik, mengatakan, sejak Ganang berusia 1,5 tahun muncul benjolan di bagian perut kanan yang terus membesar.
Sementara itu, mulai dalam kandungannya hingga melahirkan terpantau normal, tak merasakan gejala yang mencurigakan. Perilaku Ganang juga normal sebagaimana laki-laki tulen.
"Dulu sering mengeluh perut sakit ada yang gerak-gerak. Lalu baru-baru ini dia mengeluhkan perut sakit dan dada sesak. Saya juga tak punya firasat apa pun," katanya.
Belakangan ini, akibat Ganang acap kali mengeluhkan rasa sakit pada benjolan di perutnya itu, orangtuanya langsung memeriksakannya ke klinik dokter di Purwodadi. Di sana, dia didiagnosa liver membengkak. Oleh tim medis, keluarga diminta membawa Ganang ke dokter umum RS di Purwodadi.
Setelah diperiksa dokter umum, didiagnosa Ganang menderita tumor. Dokter kemudian menganjurkan Ganang untuk dirujuk ke RSI Sultan Agung Semarang.
"Kami membawanya ke RSI Sultan Agung pada kamis pekan lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan dan dironsen, diketahui ada janin di perutnya," ungkap Sri Munastatik.
Kemudian pada Selasa (24/10/2017) dilakukan tindakan operasi pada benjolan di tubuh Ganang yang membesar itu. Lalu berhasil diangkat sebuah janin yang tidak bernyawa, berjenis kelamin laki-laki dengan berat tiga kilogram.
"Sesampainya di rumah pukul 17.00, langsung kami makamkan bersama keluarga di pemakaman desa. Janin tersebut dinyatakan sebagai kembarannya dulu yang tidak jadi," pungkasnya.