GARUT, KOMPAS.com - Presiden Afghanistan Ashraf Ghani bersama 40 orang kepala suku yang ada di Afghanistan, Desember ini akan berkunjung ke Indonesia untuk belajar keberagaman.
"Mereka minta ditunjukan tempat-tempat yang bisa merepresentasikan kebhinekaan Indonesia, saya juga masih bingung belum menentukan tempatnya," ujar Presiden Joko Widodo di hadapan para pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Indonesia di Pondok Pesantren Darul Arqam Garut, Selasa (17/10/2017).
Jokowi mengaku masih mengingat pesan dari presiden Afghanistan kepada dirinya saat mengetahui di Indonesia terdapat 714 suku. Saat itu presiden Afghanistan mengingatkan sulitnya merawat keberagaman tersebut.
"Itu anugerah Allah (keberagaman), hati-hati merawatnya, gesekan sekecil apapun antar dua suku berbeda, jangan ditunda-tunda penyelesaiannya," katanya meniru ucapan Ashraf Ghani.
(Baca juga: Di Depan Pimpinan Ponpes Muhammadiyah se-Indonesia, Jokowi Ingatkan Besarnya Indonesia)
Apa yang diucapkan Presiden Afghanistan ini, menurut Jokowi, merupakan pengalaman dari Afghanistan yang mengalami perang saudara berkepanjangan karena perselisihan dua suku berbeda. Padahal, di Afghanistan sebelumnya hanya ada empat suku.
Oleh karenanya, Jokowi berharap pondok pesantren bisa ikut menjaga keberagaman yang ada di Indonesia. Karena, bangsa lain melihat bangsa Indonesia bisa hidup rukun di tengah keberagaman.
"Jadi kalau di dalam negeri sendiri masih sering recokan sendiri, orang luar akan bilang bangsa Indonesia sama saja," tutupnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.