Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutur Hilang, Bahasa Bolango Hampir Punah

Kompas.com - 09/10/2017, 20:07 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com –   Bahasa Bolango adalah bahasa yang nyaris punah, bahkan hingga kini belum diketahui berapa penutur aktifnya. Terkait itu, Kantor Bahasa Gorontalo dan Pemerintah Kabupaten Bone Bolango menyusun Kamus Bahasa Indonesia – Bolango.

Penyusunan kamus ini digagas oleh Hamim Pou, Bupati Bone Bolango yang merupakan penutur bahasa ini. Di kabupaten ini, hanya keluarga Hamim Pou saja yang mampu menuturkan bahasa ini dengan terbatas.

“Sumber penyusunan Bahasa Bolango adalah warga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan,” kata Lukman Hakim, peneliti dari Kantor Bahasa Gorontalo, Senin (9/10/2017).

Baca juga: Pengumuman di Bandara Adisutjipto Pakai Bahasa Jawa

Bahasa Bolango dituturkan oleh Suku Bolango yang dikenal sebagai suku pengembara. Suku ini pernah mendiami wilayah Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo sebelum akhirnya mendiami wilayah pesisir selatan wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan di Provinsi Sulawesi Utara.

Penelitan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Manado, suku Bolango awal pertama berasal dari daerag Batang Dua di Maluku Utara. Mereka bergerak ke arah barat, Pulau Lembeh, Kema di Sulawesi Utara hingga bermukim di Gorontalo.

Di Gorontalo, suku ini mendirikan kerajaan dan menjadi salah satu dari 5 kerajaan yang terikat dalam Duluwo Limo lo Pohalaa (federasi 5 kerajaan di Gorontalo), yang terdiri atas Kerajaan Hulonthalangi, Limutu, Bolango, Bone-Suwawa dan Atinggola (Andagile).

Diduga akibat tekanan Pemerintah Kolonial Belanda, Kerajaan Bolango kemudian melakukan perpindahan ke tempat sekarang ini. “Hanya kami sekeluarga yang masih menggunakan Bahasa Bolango di Tapa,” kata Hamim Pou.

Menyikapi makin hilangnya penutur, Hamim Pou kemudian menggandeng Kantor Bahasa Gorontalo menyusun kamus ini.

Metode penyusunan kamus ini mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V. Tim penyusun diberi waktu 15 hari untuk menuntaskan pekerjaan ini. ”Waktunya  kurang, kami melengkapi di luar waktu yang ditetapkan,” ujar Lukman Hakim.

Kompas TV Di bawah asuhan pelatih asing para pemain timnas u-22 mengaku cukup maksimal menjalani seleksi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com