Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mempelai Pria Berjuang Hafal Pancasila Semalaman demi Nikahi Kekasih

Kompas.com - 26/09/2017, 16:18 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

Rasa bangga dan bahagia juga dirasakan Warsini. Hal itu terlihat dari senyumnya terus mengembang ketika diajak berbincang para pengunjung.

Dia pun tak sungkan diajak foto bersama pengunjung yang melintas kala itu. Bukan tanpa sebab dia kini menyandang status istri resmi dari Sudibyo.

“Senang sekali karena sekarang diakui negara juga diakui agama. Karena tujuan nikah ini kan seperti itu,” ujar Warsini.

Warsini pun tak mempersoalkan mahar yang diberikan hanya berupa teks Pancasila dan seperangkat alat shalat dari pria yang dikenalnya di Alun-alun utara itu. Menurut dia, hal tersebut menjadi cerita tersendiri dan berbeda dari dua kali pernikahan yang pernah dilakoninya.

“Supaya nanti kalau sudah menikah suami dan saya harus terus mengingat dan mengamalkan Pancasila. Kalau punya anak, nanti juga harus mengenal Pancasila,” kata Warsini.

(Baca juga: Menikah di Yogyakarta, Pelaminannya Mobil Damkar, Maharnya Teks Pancasila)

Sebanyak delapan pasangan yang merupakan merupakan warga Kota Yogyakarta mengikuti pernikahan bareng dengan tajuk Nikah Bareng Pancasila Sakti. Pernikahan massal ini berlangsung di pintu keluar gedung DPRD DI Yogyakarta, Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (26/9/2017).

Kedelapan pasangan ini menikah secara resmi yang proses ijab kabulnya dipimpin Kepala KUA Danurejan. Pernikahan mereka pun disaksikan langsung Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Pasangan yang menikah itu pun terlihat mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Ada yang memakai pakaian adat Jawa, Palembang, Padang, dan lainnya.

Pernikahan yang tak biasa dilakukan ini menjadi perhatian banyak orang di kawasan Malioboro. Pengendara kendaraan bermotor yang melintasi Jalan Malioboro mengurangi kecepatan untuk melihat pernikahan itu. Sedangkan para pejalan kaki banyak yang mengabadikan momen yang jarang ditemukan itu.

Selain menikah di atas mobil damkar, proses akad pernikahan kedelapan pasangan ini juga tidak biasa. Mempelai pria harus membaca teks pancasila sebelum membacakan ijab kabul. Tak hanya itu, para mempelai pria juga harus menyiapkan teks pancasila dan seperangkat alat salat sebagai mahar pernikahan.

 

 

Kompas TV Di IPB-lah kedua muda-mudi ini dipertemukan. Kahiyang tercatat sebagai mahasiswi pascasarjana IPB setelah dinyatakan lulus pada 2015 lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com