Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Jual Madu, Salahudin Bangun Perpustakan Keliling untuk Anak-anak di Pelosok

Kompas.com - 26/09/2017, 07:00 WIB
Syarifudin

Penulis

Dia mengaku, mengunjungi desa-desa terpencil tidaklah mudah. Berbagai hambatan pun kerap dihadapinya. Terlebih kondisi jalan menuju desa terpencil, relatif rusak. Namun dia tak mudah menyerah.

“Apalagi saat hujan, jalan jadi licin. Bahkan, saya sering kali jatuh terpeleset dari motor. Buku yang dibawa dalam kardus pun berserakan,” kata dia.

Namun pengalaman yang paling membekas selama dia melakoni kegiatan itu adalah saat ban motornya pecah di tengah jalan. Dia kemudian turun mendorong kendaraannya sampai bengkel. Beruntung lokasi kejadian masih berada di wilayah Kota dan tidak jauh dari bengkel.

“Bahkan saya pernah mengalami ban motor pecah di tempat yang jauh dari pemukiman warga. Saya terpaksa jalan kaki dengan menempuh perjalanan jauh sambil memikul karung berisikan buku-buku,” ujar Salahudin.

Meski banyak hambatan yang dihadapi, tidak membuatnya putus asa. Spirit dan semangat yang dimilikinya terus tumbuh, takkala antusias masyarakat menyambut program tersebut sangat tinggi.

“Alhamdulillah, masyarakat sangat antusias. Bahkan, saat ini minat baca mereka terutama anak-anak di pelosok desa sudah mulai meningkat,” ujar Salahudin.

Selain mengajak dan membiasakan membaca, anak-anak juga diajari melukis, mewarnai dan mendongeng selepas sekolah. Tak hanya itu, mereka juga diajari mengaji Iqra’ dan Juz’amma setiap ba’da Maghrib di Taman Baca yang didirikannya.

“Untuk siswa berprestasi, dia memberikan tas, buku, pulpen dan sepatu bagi yang tidak mampu,” ucapnya.

Hingga tahun 2017, Salahudin telah melaksanakan perpustakan keliling di 23 Desa di Kecamatan Lambu dan Kecamatan Sape.

Menurut dia, motivasi dan minat baca anak-anak semakin meningkat dengan kehadiran Rumah Baca Perpustakaan Keliling Salahudin Al Ayyubi.

“Hal itu juga didorong oleh respons yang baik dari para orangtua, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta stakeholder pendidikan,” kata dia.

Saat ini, Salahudin tergabung dalam gerakan literasi berskala Nasional yaitu “Aku Baca Kompas Gramedia Jakarta”. Dari Lembaga ini, Salahudin memperoleh kiriman buku-buku sebanyak 80 eks.

Selain itu, tercatat pula namanya dalam lembaga GLNI (Gerakan Literasi Nasional Indonesia), sehingga setiap bulannya Ia mendapatkan kiriman buku sebanyak 8 hingga 13 paket berisi buku.

Maka tidak heran, atas usaha dan kerja nyata yang dilakukan dalam mencerdaskan masyarakat ini, Salahudin mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Bima berupa Library Award melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com