Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Luhut Sebut Ada Proyek Super-penting untuk Bali

Kompas.com - 18/09/2017, 13:07 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Bali mengusulkan sejumlah megaproyek. Antara lain pembangunan bandara di Bali utara, stadion berkapasitas internasional, underpass di jalur by pass Ngurah Rai, penataan pembuangan sampah Suwung sampai jalur kereta api.

Namun, menurut Luhut, ada satu proyek super-penting yang harus dikembangkan di Bali, yakni kampus khusus teknologi dan desain seperti di Singapura. Menurut Luhut, di Singapura terdapat universitas teknologi dan desain, yakni Singapore University of Technology and Design (SUTD).

"Saya ke Singapura, di sana ada Singapore University of Technology and Design. Tadinya saya pikir mereka hanya desain baju, tapi ternyata mereka mendesain semua," kata Luhut, Senin (18/9/2017) di Denpasar.

Kampus ini mengumpulkan pakar-pakar desain dari seluruh dunia untuk mengajar di tempat ini. Bali memiliki potensi untuk menarik para pakar ini agar tinggal di Bali. Apalagi, jika mereka dibiayai.

"Kita jadi berpikir kenapa tidak buat di Bali, profesor yang terkenal tinggal di Bali tanpa bayar pasti mau. Kita buatkan resornya di sini," kata Luhut.

Baca juga: Menko Kemaritiman Resmikan Proyek Penataan Pelabuhan Benoa Rp 1,7 Triliun

Saat ini, pemerintah sedang menyiapkan dua opsi lokasi. Selain di Bali, juga di Batam. Batam dipilih sebagai salah satu opsi karena letaknya dekat dengan Singapura.

"Pilihan kedua Batam, plus minusnya pasti ada, pertimbangan ini akan kita kedepankan," kata Luhut.

Baca juga: Aktivis Lingkungan Tuding Ada Reklamasi Terselubung di Tanjung Benoa

Kompas TV Beberapa ketentuan yang tetap dipegang teguh pemerintah, ialah Freeport yang harus mendivestasi sahamnya sebanyak 51 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com