BAUBAU, KOMPAS.com – La Mane (40), warga Kelurahan Liabuku, Kecamatan Bungi, Kota Baubau Sulawesi Tenggara, hidup memprihatinkan. Ia dipasung oleh keluarganya sendiri selama hampir 20 tahun karena mengalami gangguan kejiwaan dan kerap mengganggu warga sekitar.
Di dalam sebuah gubuk kecil dengan ukuran sekitar 1,5 meter x 1,5 meter, La Mane hanya terbaring sambil memejamkan matanya tanpa mengenakan baju. Kedua kakinya dipasung oleh kedua balok besar dengan dua lubang berdiameter 40 centimeter x 40 centimeter.
Dewi, keponakan La Mane, mengatakan, awalnya pamannya sehat, bahkan sempat bekerja di kantor Pos Kota Baubau. Keluarganya menduga, La Mane menderita gangguan mental karena terkena ilmu hitam.
“Dia suka mengamuk dan ganggu warga sekitar, saya dengar langsung dipasung begini oleh saudaranya. Ini sudah sekitar 20 tahun lalu,” kata Dewi, Selasa (12/9/2017).
La Mane dipasung di dalam gubuk kecil yang berdindingkan atap seng. Beberapa kayu penyangga gubuknya terlihat sudah mulai dimakan rayap.
“Setiap pagi, nenek saya yang datang bawakan makanan untuk dia (La Mane),” ujarnya.
Baca juga: Perempuan Berprestasi Itu Kini Harus Dipasung
Dewi menambahkan, sampai saat ini belum ada penanganan dari Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk memeriksa dan melihat langsung kondisi pamannya.
“Kami dari keluarga hanya berharap ada dari bantuan dari pemerintah jika paman saya hendak mau dibawa ke rumah sakit jiwa,” harap Dewi.
Sementara itu, Lurah Liabuku, Nikolaus Uling, mengatakan, kelurahan pernah meminta bantuan dari Dinas Sosial Pemerintah Kota Baubau. Namun ia mendapat jawaban tidak ada bantuan untuk penderita sakit jiwa.
Baca juga: Kerap Ngamuk Bawa Senjata Tajam, Pria Ini Dipasung Keluarganya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.