Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Aksi Bela Rohingya di Borobudur Hanya Ramai di Media Sosial

Kompas.com - 05/09/2017, 20:14 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Rencana aksi solidaritas bela Rohingya yang rencananya digelar Jumat (8/9/2017) di Borobudur hanya “ramai” di media sosial. Di lapangan, polisi tidak mendapati pergerakan massa yang signifikan.

“Rame di media sosial saja. Di lapangan tidak ada. Bandung ada tapi dikit. Tapi memang di medsos gambar yang ditampilkan banyak yang hoax,” ujar Asisten Operasional Kapolri Irjen M Iriawan, saat jumpa pers di Mapolda Jateng, Selasa (5/9/2017).

Polisi, sambung Iriawan, berhasil mengetahui modus penyebar isu melalui media sosial. Para penyebar isu ingin mengganggu ketertiban sosial di masyarakat.

Namun, kepolisian tetap melakukan antisipasi. Salah satunya dengan koordinasi lintas daerah untuk menyamakan persepsi tentang solidaritas bela Rohingya.

(Baca juga: Polda Jateng: Kawasan Candi Borobudur Steril dari Aksi Bela Rohingya)

“Berkaitan dengan menyamakan persepsi adanya beberapa (kabar) timbul di media sosial hari Jumat tangal 8 besok ada pengerahan massa ke Candi Borobudur, yaitu sejuta massa dengan memutihkan Candi Borobudur,” ujar Iriawan.

Hasil koordinasi telah disepakati bahwa kegiatan aksi di Candi Borobudur dilarang. Alasannya, Candi Borobudur merupakan objek vital nasional, di mana orang tidak diperbolehkan melakukan unjuk rasa.

Ia meminta para Kapolres menyampaikan ke kelompok masyarakat, ormas, atau pihak tertentu yang ingin berangkat ke Borobudur untuk mengurungkan niatnya.

“Silahkan melakukan aksi di tempat masing-masing secara damai. Kalau diberi support, silahkan dengan cara bantuan, biaya dan sebagainya. Kami pastikan kegiatan di Borobudur tidak akan dilaksanakan,” tambah mantan Kapolda Metro Jaya ini.

(Baca juga: Rencana Demo untuk Rohingya di Borobudur Dibatalkan)

 

Sebelumnya, Polda Jawa Tengah memastikan tidak akan mengizinkan kegiatan aksi bela Rohingya di kawasan wisata Candi Borobudur. Bahkan, lokasi di kompleks wisata akan disterilkan dari aksi tersebut.

"Jelas tidak ada yang (boleh) masuk ke ring 1. Ring 1 itu komplek kawasan candi steril, kemudian ring 2, ring 3 perbatasan antar kita juga," kata Kapolda Jateng Irjen Condro Kirono, seusai rapat koordinasi membahas aksi Bela Rohingya di Mapolda Jateng, Selasa (5/9/2017).

Kompas TV Pengungsi Rohingya Terjebak di Perbatasan Myanmar-Banglades
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com