BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno mengatakan, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-3 PAN di Bandung yang digelar mulai tanggal 21 hingga 23 Agustus 2017 tidak mengusung agenda khusus untuk membahas sikap dan aksi partai pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.
"Saat ini tidak ada agenda mengenai capres atau rencana pencapresan. Umumnya itu dibahas di Rakernas 2018," kata Eddy saat ditemui di Hotel Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (21/8/2017).
Baca juga: Hadir di Rakernas PAN, Ridwan Kamil Mengaku Dekat dengan Bima Arya
Namun demikian, pembahasan terkait Pilpres 2019 bisa saja digulirkan dalam Rakernas, tergantung suara dari arus bawah.
"Saya pastikan tidak agenda khusus untuk membahas pencapresan, apalagi dukungan-dukungan, belum kita agendakan di sini. Tetapi kalau ada dialog dari arus bawah yang ingin mendialogkan hal ini, tentu kita akan tampung," ujarnya.
Terkait dengan pernyataan dari Ketua DPP PAN Yandri Susanto yang mengatakan Jenderal Gatot Nurmantyo masuk ke radar PAN untuk diusung pada Pilpres 2019, Eddy menilai hal itu wajar.
"Di PAN setiap pengurus itu bebas mengeluarkan aspirasinya. Tetapi ketika partai sudah membuatkan keputusan, keputusan itu harus dijalankan," ucapnya.
Kalau pun ada capres dan cawapres untuk dimajukan ke ajang Pilpres 2019 mendatang, lanjut Eddy, kecil kemungkinan memajukan calon dari luar partai.
"Kalaupun ada capres dan cawapres yang ingin kita ajukan tentu itu datangnnya harus dari PAN sendiri. Saat ini putra terbaik pan namanya Zulkifli Hasan," tuturnya.
Baca juga: PAN Buka Peluang Usung Ridwan Kamil-Bima Arya di Pilkada Jabar
Eddy menambahkan, jika memang peserta Rakernas ingin membahas dukungan kepada Zulkifli Hasan untuk maju ke Pilpres 2019, maka hal itu akan dimasukan ke agenda.
"Kalau ada pandangan, masukan, desakan dari kader (untuk Zulkifli Hasan) tentu itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk kita diskusikan. Tetapi tidak ada di agenda dan enggak akan ada keputusan untuk itu," tandasnya.