Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Greg Barton: NU Sangat Penting untuk Indonesia

Kompas.com - 10/08/2017, 08:26 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Sumbangan dan kiprah Nahdlatul Ulama dalam mengisi kemerdekaan berkontribusi penting untuk keutuhan Indonesia.

Kontribusi NU dalam berbagai bidang amat relevan untuk kebutuhan Indoensia saat ini.

Pengamat NU dari Universitas Western Australia, Greg Barton memuji pendirian Nahdlatul Ulama yang konsisten memberi sumbangan untuk bangsanya. NU dapat mengikuti irama pembangunan bangsa, meski berlatar belakang kaum tradisional.

"NU merupakan paradoks, karena kelihatan tradisional, kalau orang berpikir tradisional itu tidak bisa modern," kata Barton, di sela diskusi di kantor NU Jawa Tengah di Semarang, Rabu (9/8/2017) malam.

Baca juga: Tolak "Full Day School", NU Siapkan Aksi Lebih Besar dari Aksi 212

Secara fisik, kata dia, NU tampil tradisional. Dalam atributnya, warga nahdliyin memakai peci, sarung, pakaian batin, dan kerap duduk di lantai.

Namun hal berbeda dialami NU dalam kegiatan nonfisik atau spiritual. Sikap kebatinan atau spiritualitas NU bersikap abadi, sabar dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Dalam hal spiritual, Barton menilai NU telah memberikan sumbangsih nyata akan sikap plural Indonesia. NU mengakui dan terus mempromosikan pluralitas Indonesia.

"Konsep Pancasila, bineka ada kaitan dengan NU dari dulu. Itu ada sumbangan luar biasa dari NU," ujar penulis buku Biografi Gus Dur ini.

Barton sendiri tak asing dengan Indonesia. Sejak 30 tahun lalu, Barton telah meneliti aktivitas keagamaan warga Indonesia. Ia juga kala itu bergaul dengan para tokoh seperti Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Djohan Effendi hingga Nur Cholis Madjid.

"Jadi saya ke sini ini seperti kembali 30 tahun lalu. Seperti kembali ke keluarga lama saya sebagai peneliti menyelesaikan disertasi S3," tambahnya.

Baca juga: "NU Itu Mendukung Pancasila, Bagaimana Mungkin Dibubarkan?"

Dalam hal fleksibitas, meski berlatar belakang tradisional, NU juga membangun pendidikan agama berbasis pada madrasah diniyah, kemudian tsanawiyah, aliyah, hingga perguruan tinggi.

"Meski NU tradisional dan dianggap ketinggalan zaman, tapi itu terbalik. NU punya kemampuan menyesuaikan diri dengan zaman. Yang sikap kebatinan merupakan nilai yang tak berubah. Yang lahir berubah beradaptasi, tapi secara batin tetap," pungkasnya.

Kompas TV Dukungan untuk Perppu Ormas dinyatakan ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com