Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru dari Korea Cari Pengalaman Mengajar di Banyuwangi

Kompas.com - 22/07/2017, 15:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Shin Yosep (31) merapikan alat peraga di salah satu kelas di SD Model Banyuwangi Jumat (21/7/2017). Lalu lelaki berkewarganegaraan Korea tersebut dengan ramah menyalami siswa yang keluar kelas yang mencium tangannya.

"Selamat beristirahat," kata laki-laki yang akrab dipanggil Yosep tesebut kepada murid kelas 3 SD Model Banyuwangi.

Yosep adalah peserta Indonesian Korean Teacher Exchange Program 2017 yang mengajar di SD Model Banyuwangi sejak pertengahan Mei 2017 lalu. Dia bersama An Yuri (30), rekan senegaranya, mengajar di Banyuwangi selama tiga bulan.

"Sangat menyenangkan mengajar di Banyuwangi. Saya memiliki banyak pengalaman salah satunya adalah tradisi salim atau mencium tangan guru oleh murid. Di tempat kami tidak ada," kata Yoseph.

Selama mengajar di Banyuwangi, Yosep dan Yuri mengajar bahasa dan budaya Korea. Pada hari itu, Yosep mengajarkan permainan tradisional Korea yang menggunakan empat batang kayu yaitu Yut Nori.

Dia juga mengajarkan bahasa Korea sederhana seperti nama-nama binatang dan menghitung menggunakan bahasa Korea.

"Para siswa bisa mengikuti dengan baik dan saya juga belajar Bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah kepada mereka. Untuk bahasa, kami menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dan dibantu oleh guru kelas yang mendampingi," ujar Yosep.

Bukan hanya mengenalkan permainan tradisional, Yosep juga mengajarkan lagu-lagu anak-anak Korea dan mengenalkan makanan asal Korea, salah satunya Kimchi, kepada guru-guru di SD Model Banyuwangi.

Ada pengalaman yang menarik diceritakan Yosep yaitu ketika dia berbelanja bahan utama untuk memasak Kimchi di pasar tradisional Banyuwangi. Sebagian besar bahan Kimchi didapatkan dengan mudah, namun ada beberapa bahan yang tidak ada di Banyuwangi.

"Akhirnya saya menambahkan terasi dan karena di sini tidak ada bubuk cabai, saya langsung menggunakan cabai segar. Ini adalah pertama kali saya membuat Kimchi seorang diri. Jika di Korea, saya dibantu dengan ibu. Rasanya yaa hampir sama dengan yang ibu saya buat Korea," kata Yosep sambil tertawa.

Lelaki yang sudah lima tahun mengajar di negara asalnya tersebut mengaku sangat suka dengan kuliner yang ada di Banyuwangi.

"Saya suka sambal dan nasi tempong. Hampir aemua makanan di sini sudah saya coba " katanya.

Sementara itu, Yuri mengajarkan para siswa membuat pakaian tradisional Korea Hanbok dari kertas origami dan mengajarkan bahasa Korea untuk alat alat yang digunakan untuk membuat Hanbok dari origami.

"Saya mengenalkan bahasa Korea kertas, gunting kepada siswa. Pada dasarnya semua anak-anak sama. Hanya saja di sini sekolahnya masuk lebih pagi jam setengah tujuh, kalau di Korea sekitar jam sembilan," ucapnya.

Selain mengajar, Yuri mengaku beberapa kali mengikuti kegiatan festival di Banyuwangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com