Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Ini Hanya Butuh Semenit Curi Motor

Kompas.com - 09/07/2017, 18:14 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Reserse Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Timur kembali membongkar jaringan pencuri motor selama sepekan terakhir. Tujuh orang ditangkap.

AF (16), salah satu pelaku. Remaja lulusan SMP ini mengaku cukup semenit untuk mencuri motor. Jadi, jaga baik-baik kendaraan Anda.

AF warga Muara Badak, Kutai Kartanegara, mengaku ahli membongkar kunci motor dengan kunci T atau dengan menyambung kabel listrik kontak motor. 

Sejak pertama kali jadi maling motor pada November 2016, AF mengaku sudah delapan kali mencuri sendiri.

“Lebih memilih motor matic karena langsung gas saja,” kata AF.

Komplotan ini beraksi di banyak daerah di Kaltim. Setidaknya, aksi mereka dilakukan di 30 lokasi berbeda, baik di Samarinda, Balikpapan, Tenggarong, hingga Kabupaten Paser.

AF mengaku, dirinya saja bisa mendapatkan satu hingga dua motor dalam sekali beraksi.

Komplotan ini dipimpin AL, seorang residivis kasus curanmor. Ia merekrut orang-orang yang dikenalnya.

AF mengaku direkrut pada November 2016. Semula berperan hanya sebagai joki, selanjutnya diajarkan teknik dan trik mencuri motor.

Motor curian diserahkan ke kelompok yang memasarkan barang curian dengan harga Rp 1,5 – 2 juta per unit.

"Saya dapat Rp 300 ribu satu motor (yang berhasil dicuri),” kata AF.

Direktur Ditkrimum Polda Kaltim, Komisaris Besar Hilman mengatakan, tiap orang memiliki peran berbeda dalam komplotan.

Selain eksekutor, ada yang bertugas mengawasi, membonceng, menadah, hingga saling berganti peran saat beraksi.

Motor-motor di pasar tradisional menjadi sasaran utama.

“Sebanyak 14 motor sudah kami amankan. Sisanya sedang dalam upaya penyitaan,” kata Hilman.

86 pencurian dalam sebulan

Hilman mengatakan, kepolisian Kaltim dan Kaltara telah mengungkap 86 kasus curanmor dengan 70 tersangka sepanjang Mei-Juni 2017.

Curanmor di kota Samarinda dan Balikpapan menempati jumlah terbanyak. 

"Sehari bisa sampai tiga laporan, bulan kemarin. Tapi satu minggu ini mulai turun, mungkin karena sudah banyak yang kita tangkap," kata Hilman.

Hilman mendapati pola, sebagian besar pelaku adalah pendatang dan bukan berasal dari Kaltim maupun Kaltara.

Anggota komplotan direkrut melalui koneksi perkawanan, biasanya terdapat residivis sebagai pemimpin aksi dan guru yang mengajarkan aksi itu.

Hasil pemeriksaan, ada pelaku yang terlibat karena motif ekonomi dan tersangkut narkotika.

"Setelah kita tes urine, ada yang positif," kata Hilman.

Dari banyak kasus yang terungkap, komplotan menjual motor curian ike area perkebunan kelapa sawit di Kaltim dan Kaltara.

Kondisi perkebunan yang jauh dari kota, serta jauh dari pengawasan aparat, jadi ladang subur untuk menjual motor curian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com