Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persewaan Komik, Nasibmu Kini...

Kompas.com - 12/06/2017, 11:10 WIB
Kompas TV Susi Pudjiastuti memerangi penangkapan ikan ilegal digambarkan dalam sebuah komik di Jepang

Satu kios berada di depan kantor Pemkab Tulungagung, satu kios di sekitar Klenteng dan satu kios di lokasi yang saat ini. Bahkan di kios Jalan Antasari ini, Mudjito menggunakan tiga kios sekaligus dijadikan satu.

“Kalau tahun-tahun kejayaannya, sehari saya bisa melayani 200 peminjam. Ketika itu minat masyarakat memang luar biasa,” kenangnya.

Namun ketika muncul teknologi telepon genggam, persewaan komik perlahan mengalami kemunduran. Penulis komik pun mengeluh, karena semakin sulit menjual produknya.
Bersamaan dengan itu masuk komik-komik asal Jepang.

Mendiang Kho Phing Hoo datang ke Tulungagung untuk bertemu dengan Mudjito.
Keduanya sempat membahas soal kemunduran komik Indonesia.

Mudjito mengungkapkan, saat itu Kho Phing Hoo sampai pada kesimpulan, masanya kejayaan komik memang sudah habis.

“Kho Phing Hoo menyimpulkan, kondisi ini memang sudah tidak bisa dilawan. Sudah saatnya komik dan novel Indonesia kalah oleh kemajuan zaman,” ucap Mudjito.

Persewaan komik dan novel benar-benar ditinggalkan. Generasi selanjutnya lebih asik dengan gawainya masing-masing. Namun Mudjito tidak mau menyerah begitu saja.

Ribuan buku koleksinya masih disewakan. Satu buku dikenakan tarif Rp 2.000. Jangka waktu pengembaliannya pun sangat fleksibel.

“Dulu peminjam jalau telat sehari saja mereka dikenakan denda. Dan mereka tidak ada yang protes. Tapi kalau sekarang, pinjam mengembalikan seenaknya,” tuturnya.

Peminjam buku di kios Mudjito adalah pelanggan-pelanggan lama. Mereka yang ingin bernostalgia, kembali menemui Mudjito dan mencari bacaan favorit mereka. Namun belum tentu dalam satu minggu ada peminjam.

Kini Mudjito juga menjual buku koleksinya. Lagi-lagi pembeli adalah bekas pelanggannya era 80-an.

Mereka membeli buku dari Mudjito, semata-mata untuk mendapatkan waktu baca yang lebih panjang.

Nantinya buku tersebut dijual kembali kepada Mudjito, dengan setengah harga beli.

“Misalnya dulu saya jual ke pelanggan Rp 5000. Kalau dia jual lagi, saya beli Rp 2.500. Jadi sampai sekarang koleksi saya masih utuh,” ucap Mudjito. (David Yohanes/Surya)

Artikel ini sudah tayang di Surya.co.id dengan judul Persewaan Komik Milik Mudjito di Tulungagung, Tarik Kembali Pelanggan dengan Hapus Denda

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com