3. Ia hanya menyampaikan bahwa bersikap takwa dan setia pada agama tidak harus dengan mendiskreditkan keyakinan yang berbeda. Betapa susahnya memahami hal sesederhana itu saja, sampai-sampai bullyan tak hentinya datang.
Pernyataan tersebut ditulis Asa pada 22 Mei 2017 pukul 19.37 WIB di status yang berjudul "Cara agar hidupmu damai di negeri ini".
Di tulisan tersebut, Asa menjadi seorang kakak yang berpesan kepada adik-adik kelasnya yang masih duduk di SMP dan SMA agar jangan bersikap kritis, jangan berani tampil beda, dan jangan mempertanyakan keadaan yang tertata sejak lama jika ingin hidup damai.
(Baca juga: Sering Diancam, Afi Akan Tetap Terus Menulis)
"Adik-adikku sayang. Ingatlah yang kakak sampaikan. Jangan terlalu tinggi harapan! Kau lihat sendiri, di negeri ini, korupsi, rusak moral, dan sepi nalar tidak apa-apa, asalkan kau tidak berkata terlampau jujur terhadap realita," tulis Asa.
Status tersebut dikomentari oleh 9.600 orang dan ditanggapi 61.000 kali dan dibagikan sebanyak 14.117 kali.
4. Mungkin saja kamu merasa bahwa dirimu sedang menjalani cinta yang tulus, tapi bagi orang lain yang melihatnya, kamu sedang menjalani cinta buta. Love is blind. Marriage is an eye-opener.
Ya, cinta memang menarik. Tapi cinta yang salah harganya sangat mahal. Tidak layak untuk kita tebus. Asa menulis pernyataan tersebut pada 12 Mei 2017 pukul 9.09 WIB dengan judul "Pernikahan".
Status tersebut dibagikan sebanyak 8.004 kali dengan komentar sebanyak 1.329 dan ditanggapi 27.000 netizen. Di status tersebut Asa menggambarkan sebuah pernikahan dari mata seorang anak remaja.
(Baca juga: Afi: Saya Bisa Marah, Menangis, Takut...)
Dia berpendapat, jika menikah adalah sebuah keputusan besar, bukan hanya sekedar agar tidak sendirian, agar berubah status di KTP.
Menikah juga bukan karena tekanan lingkungan, agar ada menafkahi, agar bisa berhubungan seks secara legal, agar ada yang diajak mengobrol dan tinggal bersama-sama.
"Pernikahan adalah menerima sisi baik dan sisi buruk, menerima masa lalu sekaligus masa depan seseorang. Dan aku. Aku masih sangat jauh dari kesiapan untuk demikian," tulis Asa.