Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2017, 16:05 WIB

MEDAN, KOMPAS — Polisi menembak mati dua pengedar narkotika di Jalan Sei Belutu, Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/5/2017) malam. Kedua tersangka ditembak karena melawan petugas dengan senjata api jenis revolver. Dari pelaku, polisi menyita 2 kilogram sabu.

Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar Medan Ajun Komisaris Besar Ganda MH Saragih, Rabu (17/5), di Medan, mengatakan, petugas sudah menyelidiki para pengedar sebulan belakangan. Polisi mengetahui bahwa kedua pelaku akan membawa 2 kilogram sabu untuk dijual, Selasa malam.

Petugas memantau kedua pengedar saat berboncengan mengendarai sepeda motor. Saat hendak ditangkap, mereka memacu sepeda motor untuk melarikan diri. Petugas lalu melakukan pengejaran terhadap para pengedar. Sejumlah petugas mengejar dengan mobil dan sepeda motor.

"Kami berhasil mendekati kedua pelaku saat di Jalan Sei Belutu. Kami meminta kedua pelaku menghentikan sepeda motor. Namun, keduanya malah memacu sepeda motor. Mereka mencoba melawan dan mengeluarkan senjata api jenis revolver," katanya.

Merasa terancam

Meski pengedar belum menembak, petugas menembak kedua pelaku karena merasa terancam. Sepeda motor yang mereka kendarai lalu oleng dan terjatuh. Polisi berupaya menyelamatkan nyawa mereka dengan membawa ke RS Bhayangkara, Medan. Di rumah sakit, dokter menyatakan kedua pengedar, yang diidentifikasi sebagai Reza (22) dan Mauliadi (22), tewas.

Keduanya merupakan warga Kabupaten Pidie, Aceh. Menurut Ganda, kedua pengedar merupakan bagian dari sindikat pengedar internasional China-Malaysia-Indonesia.

(Baca juga: Buntut Penangkapan Pengedar Sabu, Warga Malaysia Tutup Jalan Perbatasan)

Sindikat itu mengirim sabu ke Indonesia melalui jalar laut. Sabu dikirim dengan kapal nelayan dan berlabuh di sejumlah pelabuhan kecil di pantai timur Aceh. Dari sana, sabu dibawa ke Medan lewat jalur darat. Selanjutnya diedarkan di Medan dan sejumlah kota di Indonesia.

Ganda mengatakan, hingga kini, sindikat pengedar internasional tetap menjadikan pantai timur Aceh sebagai pintu masuk dan Medan sebagai tempat transit. Mereka pun terus memperketat pengamanan di jalur rawan itu. Pihaknya terus mengembangkan kasus untuk menangkap pelaku lain. Senjata yang digunakan adalah rakitan. (NSA)


Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 18 Mei 2017, di halaman 22 dengan judul "Pengedar Tewas Ditembak".

 

 

Kompas TV Di Makassar, polisi membekuk bandar dan pengedar sabu yang ternyata masih di bawah umur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Regional
Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Blora, Mas Arief Minta RSUD dan Puskesmas Buka Kanal Aduan untuk Masyarakat

Regional
Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Ranperda APBD 2023 Blora Telah Disetujui, Bupati Arief: Semoga Pembangunan Berjalan Lancar

Regional
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Perkuat Ketahanan Pangan, Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budi Daya Tanaman Pisang

Regional
Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Bangun 29 Stadion Mini di Kabupaten Tangerang, Bang Zaki: Sarana Olahraga Itu Penting

Regional
Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Miliki Banyak Prestasi dan Inovasi, Gubernur Olly Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari Unsrat

Regional
Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Persiapan KPU Sumba Timur Jelang Pemilu 2024, Siapkan 5.656 KPPS dan Aplikasi Identifikasi

Regional
Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Bobby Nasution Harap Pujakesuma Sumut Ikut Andil Wujudkan Program Pembangunan di Kota Medan

Regional
Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Bang Zaki Sebut Pesisir Kabupaten Tangerang Berpotensi Jadi Hutan Mangrove

Regional
Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Dilantik Jadi Pj Bupati Tapin, Syarifuddin Siap Lanjutkan Program Prioritas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com