Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/05/2017, 16:17 WIB
|
EditorFarid Assifa

KUPANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), KJRI Khucing dan BP3TKI Kupang akhirnya berhasil memulangkan jenazah Yakobus Makola (28), TKI yang meninggal di Serawak, Malaysia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten TTU, Bernardinus Totnay mengatakan, setelah mendapat informasi bahwa adanya TKI asal TTU yang hendak dimakamkan di Malaysia, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak seperti BP3TKI dan KJRI.

"Ketika mendengar kabar itu, Pak Bupati (Bupati TTU Raymundus Sau Fernandez) langsung memerintahkan kami untuk segera melakukan upaya untuk segera pulangkan jenazah Yakobus yang berasal dari Desa Oenak, Kecamatan Noemuti," kata Totnay kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2017).

Baca juga: Lagi, TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Setelah melakukan koordinasi dengan BP3TKI Kupang, akhirnya jenazah TKI tersebut bisa dipulangkan ke kampung halamannya Sabtu malam ini.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang, Siwa mengatakan, setelah memeroleh informasi dari Dinas Nakertrans Kabupaten TTU, pihaknya langsung sampaikan kepada KJRI Kuching.

“Info dari KJRI tersebut bahwa kedua saudara Yakobus yang ada di Malaysia mengaku bahwa keluarga di kampung (TTU) minta dikuburkan di Malaysia, dengan harapan uang sisa biaya diberikan kepada keluarga di kampung. Karena pengakuan dimaksud maka pihak KJRI Kuching minta bukti surat keterangan izin kubur, namun ternyata tidak diberikan,” ungkap Siwa.

Berdasarkan keterangan dari KJRI itu, lanjut Siwa, pihak BP3TKI Kupang kemudian menghubungi Dinas Nakertrans Kabupaten TTU untuk klarifikasi hal itu, tetapi ternyata keluarga minta jenazah dipulangkan ke kampung halamannya.

“Kami mendapat pemberitahuan dari KJRI Kuching bahwa jenazah sempat dibawa untuk dikuburkan tetapi digagalkan. Pihak KJRI Kuching berhasil menekan majikan, sehingga dia sanggup pulangkan jenazah ke Indonesia,” jelasnya.

Siwa menjelaskan, jenazah diberangkatkan pada Jumat, 5 Mei 2017 dengan pesawat Lion Air Nomor Penerbangan JT 696 dan dan tiba di Kupang pada Sabtu, 6 Mei 2017 pukul 23.30 Wita tengah malam.

Sebelumnya diberitakan, Yakobus Makola (28), TKI asal Kampung Korea, Desa Oenak, Kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, meninggal di Serawak, Malaysia.

Yakobus yang bekerja di perusahaan WTK Refo yang bergerak di bidang kayu dan kertas, di Sungai Asap, Serawak Malaysia, diketahui meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak sehingga darah terus keluar melalui mulut dan hidung.

Baca juga: Tak Punya Biaya, Keluarga Ikhlaskan Yakobus Dimakamkan di Malaysia

Kakak kandung Yakobus, Herlofina Makola kepada Kompas.com, Senin (1/5/2017) malam mengatakan, adiknya itu meninggal pada Sabtu (29/4/2017) lalu.

Menurut Herlofina, karena keterbatasan biaya, pihak keluarga akhirnya memilih agar jenazah Yakobus dimakamkan di Malaysia.

Kompas TV Keluarga tak mampu menahan duka saat peti jenazah TKI bernama Sarafiah tiba di kampung halamannya di Desa Mumbu, Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Patriarki dan Kekerasan terhadap Perempuan Adat

Regional
Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Buku Bupati Hamim “Belajar dari Bone Bolango” Tuai Banyak Respons Positif

Regional
Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Jokowi Larang ASN Bukber, Bupati Sumenep: Kami Ikuti Arahan Pak Presiden

Regional
Tatkala Jawa Mulai Rusak

Tatkala Jawa Mulai Rusak

Regional
Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke