Romah menjelaskan, masyarakat juga harus "cawe-cawe" untuk memutus mata rantai penyebaran konten pornografi ini di kalangan anak-anak dan pelajar. Romlah melihat peran keluarga sangat dominan dalam mencegah pornografi ini.
"Penanganan persoalan pornografi harus diselesaikan secara kolektif," kata Romlah dalam penyuluhan program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Selasa (2/5/2017).
Ia tidak menampik persoalan kekerasan pada anak di Kabupaten Semarang masih didominasi dampak kemudahan masyarakat mengakses pornografi.
Namun di sejumlah kantong industri di Kabupaten Semarang, pihaknya menemukan fenomena mencengangkan. Yakni kasus-kasus pornografi anak yang dipicu oleh perilaku meniru atau imitasi.
Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Demi Anaknya Bisa Sekolah, Ibu Ini Terus Mengayun Martil...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.