KEFAMENANU, KOMPAS.com - Keluarga Yakobus Makola (28), TKI yang meninggal di Serawak, Malaysia, akhirnya memilih agar jenazah Yakobus dimakamkan di negeri jiran, karena tak ada biaya untuk pemulangan ke Indonesia.
Kakak kandung Yakobus, Herlofina Makola mengatakan, keluarganya sudah bersepakat dan ikhlas, agar jenazah adiknya dimakamkan di Malaysia.
“Adik kami meninggal pada Sabtu (29/4/2017) kemarin di Rumah Sakit Sungai Asap Serawak, Malaysia. Kami keluarga besar di sini sudah sepakat dan sudah buat surat pernyataan dengan kepala desa, agar adik kami ini dimakamkan di Malaysia, karena ketiadaan biaya untuk proses pemulangan sampai kampung,”kata Herlofina kepada Kompas.com, Senin (1/5/2017) malam.
Baca juga: Tertimpa Mesin Saat Bekerja, TKI Asal Magelang Meninggal di Jepang
Selain itu lanjut Herlofina, pihak keluarga juga khawatir dengan keberadaan dua orang saudara Yakobus yang juga saat ini bekerja di Malaysia. Menurut Herlofina, Keluarga takut dua saudara Yakobus yakni Yohanes Manue Makola dan Yohanes Luis Kosat yang berkerja di perusahaan yang sama dideportasi.
“Hanya ada dua alasan adik kami ini kami ikhlaskan untuk dikubur di Malaysia yakni tidak punya biaya untuk proses pemulangan jenazah dan kami takutkan dua saudara kami yang lain nanti dikeluarkan dari perusahaan dan dipulangkan,”ucapnya.
Herlofina mengaku, walau telah menandatangani surat pernyataan dengan Sekretaris Desa Oenak, namun Herlofina pun berharap pihak pemerintah bisa membantu proses pemulangan jenazah adik bungsunya.
Sebelumnya diberitakan, Yakobus Makola (28) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Korea, Desa Oenak, Kecamatan Noemuti, Kab Timor Tengah Utara (TTU), NTT, meninggal di Serawak, Malaysia.
Yakobus yang bekerja di Perusahaan WTK Refo yang bergerak di bidang kayu dan kertas, di Sungai Asap, Serawak Malaysia, diketahui meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak sehingga darah terus keluar melalui mulut dan hidung.
Baca juga: Lagi, TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.