KEFAMENANU, KOMPAS.com - Yakobus Makola (28) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kampung Korea, Desa Oenak, Kecamatan Noemuti, Kab Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di Serawak, Malaysia.
Yakobus yang bekerja di Perusahaan WTK Refo yang bergerak di bidang kayu dan kertas, di Sungai Asap, Serawak Malaysia, diketahui meninggal karena pendarahan hebat di bagian otak sehingga darah terus keluar melalui mulut dan hidung.
Kakak kandung Yakobus, Herlofina Makola kepada Kompas.com, Senin (1/5/2017) malam menatakan, adiknya itu meninggal pada Sabtu (29/4/2017) lalu.
Menurut dia, pada 23 April 2017 Yohanes menghubungi keluarga dan mengatakan, dirawat di klinik, karena mengalami pendarahan di otak yang menyebabkan darah keluar dari hidung dan telinganya.
“Pada 25 April 2017, Yakobus dipindahkan ke Rumah Sakit Sungai Asap Serawak dan dipasangkan alat bantu napas. Kemudian pada 29 April 2017 Yakobus pun meninggal. Menurut rencananya, adik kami ini akan dimakamkan, Selasa 2 Mei 2017 siang,” kata Herlofina.
Baca juga: Saat TKI Kritik Semrawutnya Lalu Lintas Kapal di Pelabuhan Nunukan
Dia mengatakan, adiknya sudah merantau sejak tahun 2009 silam. Putra bungsu dari pasangan suami istri Joel Makola dan Rosina Meko ini, mulai bekerja di Perusahaan Kelapa Sawit di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara bersama kakak kandungnya yang bernama Yohanes Manue Makola dan Sepupunya Yohanes Luis Kosat.
Pada Tahun 2011, Yakobus bersama dua saudaranya itu, kemudian berangkat ke Malaysia tanpa menggunakan dokumen yang sah, dan bekerja pada Perusahaan WTK Refo yang bergerak di bidang kayu dan kertas, dengan alamat Sungai Asap Serawak Malaysia.
Selanjutnya pada Tahun 2013, ketiganya lalu kembali ke Samarinda den mengurus paspor menggunakan alamat Samarinda dan kembali bekerja pada Perusahaan WTK Refo.
Herlofina menyebutkan, pada 14 April 2017, Yohanes Makola, menghubungi orang tua mereka dan menyampaikan bahwa Yakobus sakit dan sedang dirawat di Rumah Manajer Perusahaan.
Untuk diketahui, dalam rentang waktu empat bulan, Januari-April 2017, sebanyak 28 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT meninggal di Malaysia.
Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Kupang, Siwa mengatakan, dari 28 TKI yang meninggal itu, sebanyak 27 orang adalah TKI ilegal atau tidak memiliki dokumen resmi saat masuk dan bekerja di Malaysia.
Sebagian besar TKI yang meninggal di Malaysia itu, lanjut Siwa, berjenis kelamin laki laki dan berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). Sedangkan yang lainnya dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Malaka, Belu dan Ende.
Baca juga: 4 Bulan, 28 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.