Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Jejak Kerajaan Medang Kamulan hingga Hewan Purba di Banjarejo Grobogan

Kompas.com - 01/05/2017, 08:41 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho

Penulis

Kompas TV Sunan giri meninggal dunia pada tahun 1506 masehi di usia 63 tahun

 

Adapun indikasi masa peradaban Islam, selain struktur bata adalah pecahan-pecahan keramik dari China masa Dinasti Ming abad XV - XVII Masehi dan Qing abad XVII-XX Masehi serta indikasi lain yang berkarakter masa peradaban Islam.

"Penemuan fondasi bangunan itu terpaksa kami uruk kembali untuk menghindari kerusakan. Apalagi belum ada anggaran untuk melanjutkan penggalian," kata Kades Banjarejo.

Peradaban era purba

Sementara itu, BPSMP menyebut bahwa kawasan Desa Banjarejo pada dahulunya pernah menjadi saksi peradaban era purba. 

"Menurut perkiraan BPSMP, sekitar 2 juta tahun lalu Desa Banjarejo dan sekitarnya merupakan lautan dangkal. Kemudian sekitar 1,6 juta tahun lalu berubah menjadi laguna. Ada pesisir pantai, sungai muara, rawa, padang pasir dan hutan. Dari situlah kemudian muncul hewan-hewan kecil. Dan, pada 1 juta tahun lalu, Banjarejo dan sekitarnya berubah menjadi daratan hingga muncul hewan-hewan besar seperti gajah stegodon dan lain-lain," terang Kades Banjarejo.

Hingga saat ini, Desa Banjarejo menjadi rujukan para pengunjung yang penasaran akan nilai sejarah peradaban yang terkubur di daerah itu.

Baca juga: Lokasi Situs Purbakala di Malang Diduga Tempat Suci pada Zamannya

Pada akhir 2016, Pemerintah Kabupaten Grobogan akhirnya menetapkan Desa Banjarejo sebagai Desa Wisata.

"Temuan-temuan benda purbakala dan peninggalan kerajaan kami simpan di museum mini yang kami namai rumah fosil. Beberapa petilasan kerajaan medang kamulan yang ada di Desa Banjarejo juga menjadi rujukan pengunjung. Untuk di Dusun Medang kita bisa lihat kekompakan satu dusun dalam menjaga nilai leluhur, yakni rumahnya menghadap utara dan selatan. Konon Ajisaka pernah berpesan agar jangan membangun rumah menghadap matahari," pungkas Kades Banjarejo.

Desa terpencil di Kabupaten Grobogan ini lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Blora. Lokasi masuk ke utara, sekitar 10 kilometer dari jalan raya Purwodadi-Sulursari.

"Saya penasaran dengan kerajaan medang kamulan. Mumpung liburan saya dan teman-teman berkunjung ke Desa Wisata Banjarejo. Sayangnya, akses infrastruktur jalannya jelek," kata seorang pengunjung, warga Jengglong Barat, Purwodadi, Wiwin Karmiyanto (36).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com