Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Purbakala yang Diduga Bekas Kolam Permandian Ditemukan di Malang

Kompas.com - 25/04/2017, 15:58 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah situs purbakala ditemukan di Dusun Nanasan, Desa Ngawonggo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang, Selasa (25/4/2017).

Situs yang diyakini sebagai kolam permandian di zaman kerajaan terdahulu itu berada tertutup rimbun rerumputan di antara sungai dan saluran irigasi. Ada empat titik situs yang ditemukan. Semuanya diyakini sebagai petirtaan yang saling berhubungan.

Baca juga: Temuan Benda Purbakala Tercecer, Semarang Butuh Museum

Satu titik situs berdinding sembilan arca. Terdiri dari arca ganesha, siwa, wisnu. Sementara situs lainnya berdinding datar dengan sejumlah ukiran.

Di atas masing-masing situs yang ditemukan terdapat pancuran air yang menunjukkan bahwa bangunan itu merupakan bekas kolam permandian.

Sejumlah situs itu pertama kali ditemukan oleh Rahmad Yasin (25), warga setempat. Ia mengaku sudah lama mengetahui adanya situ itu. Sayang, tidak ada yang kepedulian terhadap keberadaan situs itu, sehingga membuat situs purbakala itu tertimbun oleh rerumputan.

"Sejak dulu, waktu masih kecil sering main-main di sini," katanya.

Kemudian pada Senin (24/4/2017) kemarin, ia berinisiatif untuk mencari situs itu dan melaporkannya kepada pihak yang berwenang.

"Awalnya iseng saja. Terus oleh teman-teman, ayo dipedulikan. Siapa tahu ada yang peduli ke sini," katanya.

Kepala Desa Ngawonggo, Khoirul Huda mengatakan, lokasi penemuan situs purbakala itu merupakan lahan milik Dinas Pengairan Kabupaten Malang.

"(Di atas situs) hanya ada tanaman (rumput) untuk makanan sapi. Kalau tanahnya milik pengairan," jelasnya.

Imam Pinarko, juru pelihara Candi Kidal yang mewakili Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, mengatakan, dilihat dari struktur bangunannya, situs purbakala itu dibangun pada masa akhir Kerajaan Singosari atau awal Kerajaan Majapahit.

"Dari struktur bangunannya, ini akhir Singosari atau awal Majapahit," katanya yang datang melihat langsung temuan situs itu.

Selain dari struktur bangunan, bahan situs itu juga menunjukkan zaman antara Singosari dan Majapahit, yaitu bangunan yang terbuat dari batu cadas dan sebagian batu andesit.

"Pada zaman Singosari itu batu andesit mulai sulit, jadi pakai batu cadas yang teksturnya keras. Di zaman Majapahit sudah pakai batu bata," katanya.

Baca juga: Situs Purbakala di Lereng Merapi Diduga Tempat Pemandian Para Raja

Sejumlah petugas yang mewakili Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur, sudah mengukur temuan situs purbakala itu. Termasuk adanya arca yang terdapat di dinding situs.

Kompas TV Struktur Batu Dipercaya Merupakan Peninggalan Majapahit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com