Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Berita Populer Nusantara: Vonis Dahlan Iskan hingga Upacara untuk Jet Pribadi Petinggi Golkar

Kompas.com - 22/04/2017, 07:55 WIB

KOMPAS.com - Keringat yang mengucur di dahi Rasna (43) tak menghentikan tangannya mengayun martin seberat 10 kilogram ke beberapa bagian batu.

Rasna adalah potret perempuan pemecah batu di Nunukan, Kalimantan Utara. Dia mengaku, sehari hanya diberi upah Rp 25.000 per kubik. Meski berat, dia akan tetap melakukannya demi menyekolahkan anaknya.

(Baca juga: Demi Anaknya Bisa Sekolah, Ibu Ini Terus Mengayun Martil...)

Semangat Mbok Marsinah juga menjadi salah satu cerita inspiratif yang datang pada Hari Kartini, Jumat (21/4/2017). Dia rela menggendong anaknya, Oki Sinawati Solikhah (14), seorang penyandang disabilitas, ke mana saja, termasuk ke pengajian agar anaknya bisa belajar agama.

Marsinah ingin Oki sekolah, namun keterbatasan ekonomi dan rasa minder akan kekurangan anaknya membuat Oki kini tak lagi belajar di sekolah. Padahal, menurut Marsinah, Oki sudah bisa berhitung juga membaca sedikit-sedikit.

Selain itu, sejumlah berita lainnya juga mencuat, mulai dari sidang vonis Dahlan Iskan hingga soal jet pribadi milik petinggi Golkar yang menjalani upacara penyucian di Bali.

Berikut 5 berita populer dari seantero Nusantara yang tak boleh Anda lewatkan:


1. Gus Mus Sebut Ulama yang Baik Menunjukkan Kesalehan Pribadi

KOMPAS.com/Nazar Nurdin Gus Mus dalam sarasehan anti hoax di Semarang, Kamis (20/4/2017).
Ulama asal Rembang KH Mustofa atau Gus Mus mengomentari banyaknya sebutan ustaz atau ulama yang mendadak melekat pada diri seorang. Gelar ulama sesungguhnya mencerminkan perilaku yang baik dan saleh.

Gus Mus mengatakan, seseorang yang dipanggil ulama harus bisa menunjukkan kesalahen pribadinya. Ulama yang baik, yang punya ukuran nilai kepantasan.

"Ulama kok sobo (main) pendopo itu apa, apa mau ikut tender? Ulama kok mimpin demo. Ini aneh sekali," kritik Gus Mus saat menjadi narasumber anti hoax di Semarang, Kamis (20/4/2017).

"Jadi ada kepantasan laki-laki itu apa, bupati itu apa. Dari nurani saja sudah cukup, cukup enggak (mereka yang demo) dipanggil kiai," kata mantan Rais Am PBNU ini.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Begini Cara Gus Mus Tangani Hoax


2. Upacara Penyucian Digelar untuk Jet Pribadi Baru Milik Setya Novanto

handout Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta saat upacara melaspas jet pribadi milik Setya Novanto di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (21/4/2017).
Jet pribadi baru milik Ketua Umum Golkar Setya Novanto menjalani upacara penyucian secara adat Bali atau dikenal dengan sebutan upacara melaspas di Bandara Ngurah Rai Bali, Jumat (21/4/2017).

Upacara melaspas jet berkapasitas 15 seat ini ini dipimpin oleh Ida Pedanda Pejeng Tampak Siring.

Setya Novanto sendiri tidak hadir dalam upacara melaspas ini tapi diwakilkan kepada Ketua DPD Golkar Bali yang juga Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta.

"Hari ini benar ada melaspas pesawat jet pribadi milik Pak Ketua Umum (Golkar). Saya yang diminta mengurus semuanya," kata Sudikerta usai upacara.

Pernyataan ini kemudian diralat oleh Sudikerta. Dia menyebutkan, dirinya salah dapat info. Jet itu adalah milik salah satu petinggi Golkar.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Diralat, Jet yang Disucikan Melalui Upacara di Bali Bukan Milik Setya Novanto


3. Pilkada DKI Usai, Ini Harapan Tokoh Masyarakat Belitung terhadap Ahok

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memberikan keterangan pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (20/4/2017). Pada sidang tuntutan hari ini, Jaksa Penuntut Umum menyatakan Ahok bersalah dalam kasus dugaan penodaan agama dan dipidana 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun.
Tokoh masyarakat di daerah asal Basuki Tjahaja Purnama, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, angkat bicara terkait hasil pilkada DKI Jakarta yang baru saja usai.

Ketua DPC PDI Perjuangan Belitung Timur, Fezzy Uktolseja, berharap, Basuki Tjahaja Purnama bisa tegar dan selalu berkarya untuk kepentingan masyarakat banyak.

“Tetap tegar, tetap semangat, tetap berkarya,” kata Fezzy kepada Kompas.com melalui sambungan telepon pintar, Jumat (21/4/2017).

Menurut Fezzy, masyarakat sudah mengetahui karya Ahok selama bertugas di Jakarta. Orang yang sudah membuktikan kerja baik, kata Fezzy, nantinya akan diberikan kesempatan untuk bekerja dan melayani masyarakat.

“Kalau diminta balik ke Belitung saya rasa tidak perlu. Beliau levelnya nasional. Lagian untuk membangun Belitung tidak harus kembali ke Belitung,” ujarnya.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Ahok Tertawa Saat Disinggung Kemungkinan Jadi Menteri


4. Marsinah, Ibu yang Gendong Anak Disabilitas demi Menimba Ilmu Agama

Kontributor Magelang, Ika Fitriana Marsinah atau Mbok Nah (kanan) dan Oki anak bungsunya penyandang disabilitas ditemui di rumahnya Dusun Brojolepo, Desa Surojoyo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Kamis (20/4/2017).
Dengan wajah riang, Oki Sinawati Solikhah membukakan pintu dan mempersilakan kami untuk masuk ke rumahnya. Namun kami memilih untuk duduk-duduk saja di teras rumahnya sembari menunggu ibunda Oki pulang dari ladang.

"Ibu masih di ladang, tunggu ya, sebentar lagi pulang," ujar remaja 14 tahun itu di depan pintu.

Kami harus berjongkok ketika berbicara dengan Oki. Sebab Oki tidak bisa berdiri. Kakinya hanya bisa bersila. Kalau berjalan, Oki menyeret kaki dan badannya di lantai.

Kami bertanya dengan Oki, apakah dia biasa sendiri di rumah jika bapak dan ibunya pergi ke sawah. Dengan lugas, Oki menjawab bahwa ia berani tinggal di rumah sendiri. Ia tidak kesulitan kalau harus mengambil makan atau menyalakan radio kegemarannya.

"Ya, sendiri. Kalau makan tinggal ambil saja karena sudah disiapkan ibu di meja," tuturnya tersenyum.

Tidak lama kemudian sang ibu, Marsinah (50), tiba di rumahnya yang terletak di Dusun Brojolepo 01, Desa Sukorejo, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, itu.

Mbok Nah, panggilan akrab Marsinah, bergegas meletakkan caping (topi anyaman bambu) di samping rumah, lalu mempersilakan kami duduk di dalam rumah. Kali ini kami masuk ke dalam rumahnya yang sederhana itu, kemudian berbincang dengan Mbok Nah.


Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Kartini Asal Bali Ini Jadi Buruh Bangunan Demi Keluarga

5. Canda Dahlan Iskan soal Kemeja Kotak-Kotak Usai Sidang Vonis

KOMPAS.com/Achmad Faizal Dahlan Iskan menghadiri sidang vonis di pengadilan Tipikor Surabaya
Dahlan Iskan bercanda setelah menjalani sidang vonis di Pengadilan Tipikor Surabaya, Jumat (21/4/2017).

Dia menyebutkan bahwa kemeja motif kotak-kotak yang dikenakannya ternyata tidak membawa keberuntungan.

"Saya kira pakai baju ini 'sakti', ternyata enggak," kata mantan Menteri BUMN itu sambil menunjukkan bajunya setelah keluar dari ruang sidang.

Selama ini, kemeja motif kotak-kotak identik dengan motif kemeja yang digunakan Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dalam masa kampanye.

Dahlan Iskan divonis 2 tahun penjara terkait kasus pelepasan aset BUMD Jawa Timur PT Panca Wira Usaha (PWU). Majelis hakim yang dipimpin Tahsin juga mengganjar Mantan menteri BUMN itu dengan denda Rp 100 juta atau kurungan 2 bulan penjara jika denda tidak dibayar.

Baca selengkapnya di sini
Baca juga: Kasus Pelepasan Aset BUMD, Dahlan Iskan Divonis 2 Tahun Penjara

 

 

Kompas TV Dahlan Iskan Dipidana Penjara 2 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com