Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Kisah Sri Hartini, "Kartini" Penjaga Hutan Adat yang Pegang Teguh Pesan Ayah

Kompas.com - 21/04/2017, 12:12 WIB
|
EditorCaroline Damanik
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Hutan Adat Wonosadi, di Desa Beji, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, masih terjaga kelestariannya sampai sekarang.
 
Dari kejauhan terlihat, hijau perbukitan sisi utara yang berbatasan langsung dengan kabupaten Klaten, Jawa Tengah terhampar. Mata air masih mengalir deras dari celah perbukitan.
 
Hutan adat Wonosadi terletak di dua dusun, yakni Dusun Duren dan Sidorejo, warga setempat masih sangat menjaga kelestarian Hutan Wonosadi yang dianggap sebagai penopang utama kehidupan.
 
Salah satu yang berperan Sri Hartini (48). Warga Dusun Duren ini merupakan ketua kelompok penjaga hutan 'Ngudi Lestari'. Dia menggantikan ayahnya Sudiyo yang meninggal tahun 2009 lalu. 
 
Ibu dua orang anak ini harus bertanggung jawab menjaga kelestarian hutan seluas 25 hektar ini bersama segala macam flora dan fauna di dalamnya, termasuk menjaga mata air yang menjadi sumber kehidupan dan penghidupan untuk ratusan keluarga.
 
Oleh masyarakat setempat pun, Sri dipilih sebagai ketua kelompok karena sejak kecil mendampingi ayahnya merawat hutan.
 
"Sejak tahun 2009 saya mulai menggantikan ayah saya yang meninggal tahun 2009 lalu," katanya saat ditemui di rumahnya, Kamis (20/4/2017).
 
Meski tak ada upah, namun Sri tetap ingin menjaga hutan. Dia pun ingat pesan ayahnya, Sudiyo.
 
"Janganlah meninggalkan air mata, tetapi tinggalkanlah mata air," demikian bunyi pesan ayahnya.
 
Pesan tersebut sangat membekas di dalam hatinya hingga menjadi alasan baginya menjaga dan melestarikan Hutan Wonosadi.
 
"Sebelum meninggal, ayah saya berpesan untuk menjaga hutan itu," tuturnya. 
 
Dari cerita ayahnya, Sri mengatakan sekitar medio tahun 1965 wilayah Hutan Wonosadi ditebang habis oleh masyarakat setempat. Hanya tersisa 4 buah batang pohon.
 
Seluruh mata air di wilayah tersebut mati dan tanah longsor terjadi di wilayah tersebut. Hewan yang bermukim di wilayah tersebut pun tak pergi bahkan sering ke pemukiman warga.
 
"Menurut cerita ayah saya, waktu itu tanah di sini menjadi tandus. Tidak ada mata air yang mengalir," ucapnya.
 
Pada tahun 1966, ayahnya, Sudiyo, bersama warga sekitar melakukan penanaman hutan. Setiap hari, ayahnya menjaga tanaman yang ditanam di lereng perbukitan tersebut.
 
Berkat hasil kerja keras ayahnya dan warga setempat, Hutan Wonosadi terpilih menjadi kawasan percontohan pengelolaan hutan rakyat dan memenangi penghargaan Kehati di tingkat nasional serta kader lingkungan hidup. Bahkan, ayahnya bisa berangkat umrah.
 
Meski awalnya sempat ada yang meragukannya karena dirinya wanita, namun Sri Hartini membuktikan bahwa anggapan itu tidak benar. Hingga saat ini, tak ada yang berani menebang ataupun mengambil kayu.
 
Mereka percaya pada hukum adat tak tertulis yang berlaku di hutan ini dan di Dusun Duren. Saat ini, berbagai tumbuhan mulai dari munggur yang sudah berusia ratusan tahun hingga pohon buah-buahan masih tetap terjaga. Berbagai hewan juga hidup bebas di Hutan Wonosadi, mulai dari elang hingga kijang. 
 
Dia menilai, keberadaan air sebagai penopang kehidupan sehari-hari harus dijaga kelestarian sumbernya dengan menjaga hutan. Saat ini, masyarakat sekitar tidak lagi kekurangan air. Bahkan bisa menanam sepanjang tahun.
 
Tanpa pamrih
 
Dalam menjalankan tugas ini, Sri Hartini belajar dari sosok ayahnya. Dia tak menempatkan uang sebagai prioritas.
 
"Saya mengambil semangat tanpa pamrih dari Bapak, sejak tahun 1966 tanpa dibayar pun mau menjaga dan hasilnya bisa dirasakan sampai sekarang," katanya.
 
Sebagai seorang istri dan ibu dua anak, Sri tak melupakan tanggung jawabnya. Untuk membantu suaminya yang merupakan pensiunan PNS, dia pernah mengajar PAUD dengan upah yang tak seberapa, dan saat ini membuka toko kelontong kecil di rumahnya yang berada tak jauh dari Hutan Wonosadi.
 
Upah yang didapat dari Jagawana hanya berjumlah Rp 50.000, yang dia terima tiga bulan sekali ikhlas dia terima.
 
"Pedoman saya selagi saya bisa dan mampu insya Allah akan tetap menjaga Hutan Wonosadi," tandasnya.
 
Dia selalu berpesan kepada anak-anaknya dan generasi muda untuk menjaga lingkungan. Tak lupa, Sri berharap perempuan-perempuan indonesia agar tetap menjadi perempuan yang tangguh, dan menjadi insan-insan yang bermanfaat untuk orang banyak, termasuk menjaga kelestarian lingkungan.
 
"Saya sangat berharap, kepada perempuan-perempuan Indonesia, jadilah sosok-sosok Kartini masa kini yang tangguh," pungkasnya.
 
 
 
 
 
 
 
Kompas TV Fragile Forest - Miniatur Hutan Hujan Tropis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Sejalan dengan Soekarno, PDI-P Jatim Tolak Kehadiran Israel di Jatim

Regional
Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Papeda: Antara Jatuh Gengsi dan Masa Depan Ketahanan Pangan

Regional
Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Dukung Kemerdekaan Palestina, Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Digelar Tanpa Israel

Regional
Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Gus Muhaimin Silaturahmi ke IAY Darul Azhar Tanah Bumbu, Bupati Zairullah Ucapkan Rasa Syukur

Regional
Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Sejahterakan Umat, Danny Pomanto Raih Penghargaan Baznas Award 2023

Regional
Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Pemkot Cilegon Teken MoU dengan PT KAS dan PT CAP untuk Proyek Pembangunan Pelabuhan Warnasari

Regional
Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Kemenko Kemaritiman Apresiasi Progres PSEL Makassar, Sebut Jadi Percontohan Nasional

Regional
Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Raih Penghargaan PPKM Award 2023, Pemkot Makassar Buktikan Keberhasilan Program Makassar Recover

Regional
Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Raih Penghargaan pada Baznas Award 2023, Ganjar: Saya Berikan untuk Baznas Jateng

Regional
Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Bupati Maluku Barat Daya Hadiri RUPS Bank Maluku-Malut, Ini Agenda yang Dibahas

Regional
Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Menakar Vonis Hakim dalam Tragedi Kanjuruhan

Regional
Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke