Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Kesulitan Ungkap Pelaku Lain Kasus Pembunuhan di Pangkalan Bun

Kompas.com - 20/04/2017, 13:38 WIB
Kontributor Pangkalan Bun, Nugroho Budi Baskoro

Penulis

Kompas TV Tiga pelaku pembunuhan ditangkap Tim Buser Satreskrim Polresta Depok, Jawa Barat.

Pembunuhan ini bermotif dendam. Premos menyebut Mhd menganggap Aris adalah biang kerok dari perceraian rumah tangganya. Premos memastikan Mhd telah bercerai, namun menganggap Aris lah penyebab perceraian itu.

Sementara Mhd mengaku pada awak media, ada yang tak beres pada proses perceraiannya. Ia merasa tak pernah dipanggil ke pengadilan. Ia pun mengaku pernah memperingatkan korban untuk tak mengganggu rumah tangganya setahun lalu.

"Saya sampaikan baik-baik. Waktu itu pagi hari jam 10 sekitar setahun lalu, di halaman taman Istana Kuning," kata dia, menyebut salah satu tempat publik untuk bersantai di Pangkalan Bun itu.

Baca juga: Sebelum Bunuh Satu Keluarga, Andi dan Istrinya Terlibat Pembunuhan Berencana

Ia memang mengaku jengkel karena istrinya sering menjalin komunikasi via telepon seluler, dan bertemu secara diam-diam dengan korban. "Bahkan pernah bertemu di Sampit," kata dia.

Sementara itu, dari pihak keluarga korban mengaku, Aris pernah mendapat ancaman akan dihabisi oleh Mhd.

Mastiyah, ibu korban mengatakan, Aris diantar ayahnya, Padel, bahkan sempat mengamankan diri ke Pulau Lombok. Namun, hanya dua minggu di sana, Aris kembali ke Pangkalan Bun. Padel masih pulang ke kampung halamannya di Madura.

"Ancaman itu sudah lama. Dua bulan sebelum kejadian," tutur Mastiyah kepada Kompas.com, di kediamannya di Sungai Tendang, Kamis (20/4/2017) siang.

Meski telah menerima kepergian anaknya sebagai takdir, Mastiyah masih menyesalkan anaknya dibunuh dengan cara yang keji. Apalagi, kata dia, ia pernah mendatangi pihak keluarga Mhd untuk berdamai agar tidak ada pertumpahan darah, sebab di antara kedua pihak masih terjalin hubungan keluarga.

"Kami tidak ada dendam. Saya hanya berharap polisi mengungkap dan menghukum pelaku pembunuhan ini," kata Mastiyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com