Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Keluarga Dibunuh di Medan, Anak Balita Ditemukan Selamat di Kolong Tempat Tidur

Kompas.com - 11/04/2017, 20:25 WIB

MEDAN, KOMPAS.com -Riyanto (40) dan keluarga tewas dibunuh di rumahnya di Jalan Kayu Putih, Gang Benteng, Mabar, Medan Deli, Minggu (9/4/2017). Pembunuhan satu keluarga ini diduga dilakukan oleh dua orang.

Selain Riyanto, istrinya, Sri Ariyani (35), mertuanya, Sumarni (60), dan dua anaknya, Naya (13) dan Gilang (8) juga tewas.

Dari pembunuhan tersebut, hanya anak bungsu mereka, Kinara (4), yang selamat. Namun, kondisinya kritis.

Kinara kini dirawat di Rumah Sakit Mitra Medica karena mengalami luka pada bagian kepala, wajah dan mata sebelah kiri.

Warga dan petugas kepolisian menemukan Kinara dalam kondisi luka-luka, sembunyi di kolong tempat tidur di kamar utama.

Yanto, salah satu tetangga, menuturkan, warga tetangga sangat kehilangan Riyanto. Pasalnya, meski Riyanto tidak banyak bicara tetapi rutin mengikuti berbagai kegiatan di kampung.

Dia mengaku, badannya lemas sepulang dari jualan setelah mendapat kabar pembunuhan Riyanto sekeluarga. Bahkan, dia tidak sanggup melihat tubuh istri Riyanto yang ditemukan bersimbah darah di tempat tidur.

Yanto bersama petugas kepolisian yang kemudian melihat keadaan rumah menemukan Kinara dan langsung membawanya ke rumah sakit.

Yanto menuturkan, sepekan sebelum tragedi, Riyanto terlihat gemar menggendong Kinara, putri bungsunya saat menghadiri acara pengajian sebelum Nenek Serimpi, kerabat korban, berangkat umrah. Bahkan, saban hari, dia rutin membawa putrinya jalan-jalan di seputaran rumah.

"Satu pekan ini, memang perilaku Riyanto agak aneh, maksudnya, setiap hari selalu bawa anaknya yang paling kecil. Biasanya tidak terlalu sering gendong anaknya, tapi belakangan ini, tidak pernah lepas sama anaknya yang selama itu," ujar Yanto.

"Anaknya tidak mau lepas, makan pun pangku anaknya. Padahal, kalau ngumpul (mengaji) tidak pernah anak ikut. Jadi sebagai warga, kami geram kali adanya peristiwa ini (pembunuhan satu keluarga yang terdiri lima orang). Kami harapkan cepat ditangkap pelakunya dan tembak saja pelakunya itu," tambahnya.

(Baca selengkapnya: Suami, Istri, Dua Anak dan Mertua Dibunuh di Medan)

Kepala Lingkungan XI, Budiono, mengatakan, insiden ini pertama kali diketahui Nenek Serimpi.

"Pagi tadi, Bu Serimpi lihat lampu depan rumah korban masih hidup. Karena enggak biasanya, bu Serimpi datang sekalian mau ngajak belanja," kata Budiono usai dimintai keterangannya oleh polisi, Minggu siang.

Ketika tiba di halaman rumah korban, tak satupun penghuni rumah kelihatan. Curiga, Serimpi lantas melongok ke dalam rumah dan melihat ceceran darah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com