SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi menjadwal ulang pemeriksaan psikologi terhadap IKS, pria tersangka pelaku pencabulan bocah laki-laki.
Saat akan diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur Rabu (5/4/2017) kemarin, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Gigi nonaktif Universitas Airlangga Surabaya itu mengaku belum siap.
Baca juga: Polisi Periksa Kejiwaan Wakil Dekan Unair Tersangka Pelecehan Seksual
Karena itu, tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur pun tidak berani melakukan serangkaian tes.
"Karena menurut tim dokter, jika pasien tidak siap, akan berdampak pada hasil tes. Hasil tes menjadi tidak maksimal," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Shinto Silitonga, Kamis (6/4/2017).
Saat akan diperiksa kemarin, menurut dia, sebenarnya juga sudah datang pihak keluarga yang dipanggil khusus untuk memberikan keterangan perihal aktivitas keseharian dokter gigi berusia 49 tahun itu saat sedang di rumah.
Pemeriksaan psikologi dibutuhkan polisi untuk melengkapi berkas pemeriksaan yang menunjukkan bahwa tersangka memiliki kelainan seks, sehingga mencabuli bocah laki-laki.
Baca juga: Wakil Dekan Unair Cabuli Bocah Laki-laki di Tempat Sauna
IKS dilaporkan polisi karena dituduh melakukan pelecehan seksual kepada pelajar di bawah umur di ruang sauna pusat kebugaran di Mal Galaxi Surabaya akhir pekan lalu. Pihak kampus lalu membebastugaskan yang bersangkutan dari jabatan wakil dekan hingga proses hukumnya usai.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.