Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WC-135, Si Pengendus Bencana Nuklir yang Sempat "Mampir" di Aceh

Kompas.com - 06/04/2017, 07:30 WIB

“Titik panas” nuklir

Pengoperasian pesawat ini berada di bawah tanggung jawab Skuadron Pengintai ke-45 (45th Reconnaissance Squadron) yang bermarkas di Lanud Offutt, Nebraska, AS. Misi utama Constant Phoenix saat ini adalah mengawasi pelaksanaan Traktat Pelarangan Uji Coba Nuklir Terbatas 1963. Traktat itu melarang semua negara di dunia melakukan uji coba bom nuklir di atas permukaan bumi.

Namun, sesuai misinya, pesawat Constant Phoenix ini ditugaskan di tempat-tempat dengan risiko insiden nuklir yang tinggi. Seperti WC-135C yang mendarat darurat di Aceh ini beroperasi dari Diego Garcia, pangkalan militer yang terletak di tengah- tengah Samudra Hindia.

Seperti kita tahu, negara-negara di sekitar titik itu adalah kawasan “titik panas” nuklir. Sebut saja China, India, dan Pakistan. Belum lagi dengan kecurigaan AS terhadap program nuklir Iran.

Seiring dengan ngotot-nya rezim Korea Utara menguji coba bom nuklir mereka, WC-135 juga beberapa kali diterbangkan di kawasan itu dan diberangkatkan dari Lanud Kadena di Okinawa, Jepang, untuk mendeteksi lepasan partikel radioaktif dari uji coba nuklir Korut.

Bukan tidak mungkin, misinya ke Kadena kali ini juga terkait dengan santernya kabar bahwa Pyongyang akan segera menggelar uji coba nuklir lagi dalam waktu dekat ini. Reuters melaporkan, 23 Maret lalu, Korea Selatan terus memonitor fasilitas nuklir Korut di Punggye-ri untuk mendeteksi kemungkinan uji coba nuklir baru.

Selain untuk mendeteksi aktivitas senjata nuklir, WC-135 juga digunakan untuk mendeteksi kebocoran nuklir akibat kecelakaan atau bencana alam. Satu WC-135W berperan sangat penting dalam mendeteksi sebaran partikel radioaktif akibat Tragedi Chernobyl tahun 1986.

Sementara seusai bencana gempa dan tsunami di Jepang, Maret 2011, sebuah WC-135 juga diterbangkan mendeteksi kebocoran dari reaktor PLTN Fukushima-Daiichi yang rusak diterjang tsunami. (DHF/AIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com