MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang petani bernama Muhammad Akbar ‘Salubiru” bin Muhamad Ramli (25 tahun) ditemukan tewas di perut ular piton di kebun miliknya, Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Senin (27/3/2017) malam.
Mursalim (31), seorang kerabat Akbar, mengatakan, ular berukuran raksasa kerap ditemukan di kawasan kebun sawit tersebut.
"Di sini memang sering ditemukan ular piton raksasa, tapi baru ini pernah kejadian telan orang," ujar Mursalim, di Mamuju.
(Baca juga: Seorang Petani Ditemukan Tewas di Perut Ular Piton Sepanjang 4 Meter)
Pada tahun 1990-an, lanjut dia, warga setempat pernah menemukan ular piton berukuran besar di daerah tersebut. Ketika itu, lahan sawit baru dibuka.
Ular piton berikutnya ditemukan pada tahun 2001.
"Juga ditemukan ular piton raksasa sepanjang sembilan meter lebih," ujar Mursalim.
Terbesar
Data Konservasi Sumber Daya Alam Polisi Hutan Sulawesi Barat menunjukkan bahwa provinsi ini merupakan salah satu wilayah habitat ular piton terbesar di Indonesia.
"Memang di Sulbar banyak apalagi wilayah Mamuju, bahkan Sulbar memiliki kuota perdagangan sekitar 1.000 per tahun khusus ular sanca atau piton," ucap petugas Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Polisi Kehutanan (Polhut) Resort Mamuju, Hardi, Rabu (29/3/2017).
(Baca juga: Petani yang Tewas Ditelan Ular Piton Tinggalkan Anak Berusia 1 Bulan)
Dia menuturkan, ular sanca atau piton tidak termasuk hewan dilindungi sehingga sering terjadi penangkapan hampir di seluruh wilayah Sulbar, utamanya di wilayah Mamuju.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.