Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penipu dengan Modus Kabarkan Kecelakaan Punya Stempel Palsu Kementerian dan MA

Kompas.com - 20/03/2017, 19:02 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Jajaran Polres Batu, Jawa Timur, berhasil mengungkap kasus penipuan terhadap orang tua siswa dengan modus mengabarkan bahwa anaknya mengalami kecelakaan dan dirawat di rumah sakit.

Dari hasil pemeriksaan oleh pihak kepolisian, para pelaku yang berjumlah lima orang menggunakan stempel palsu untuk mendapatkan data orangtua siswa dari pihak sekolah. Termasuk nomor ponsel milik orangtua siswa yang bisa dihubungi oleh pelaku.

Baca juga: Polisi Batu Ungkap Kasus Penipuan dengan Modus Beri Kabar Kecelakaan

Stempel palsu yang digunakannya dari berbagai tingkatan. Mulai dari stempel tingkat kantor kedinasan hingga stempel dari kementerian dan lembaga.

Ada dua stempel palsu yang diamankan polisi dari para pelaku, yaitu stempel Kementerian Pertanian dan Mahkamah Agung. Dua stempel palsu itu diamankan bersama barang bukti lainnya.

"Jadi ini menggunakan stempel-stempel dari kementerian dan lembaga yang diduga palsu untuk mendapatkan data orangtua siswa," kata Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata, Senin (20/3/2017).

Saat ini, pihaknya masih mendalami temuan stempel-stempel palsu itu. Nantinya, stempel palsu itu akan dijadikan kasus terpisah. Namun pihaknya masih akan fokus pada penyidikan kasus yang pertama.

"Kita masih dalami. Sekarang kita fokus ke ini (penipuan) dulu," katanya.

Terdapat lima pelaku dalam kasus itu. Mereka antara lain IN (26), warga Desa Sukamaju, Cilodong, Depok; AS (28), warga Sidrap, Sulawesi Selatan; HR (32), warga Desa Kopo, Cisarua, Bogor; A (38), warga Kelurahan Kebaguran, Pasar Minggu, Jakarta Selatan dan; JM (37), warga Kelurahan Beji, Depok.

Baca juga: Ditelepon Seseorang bahwa Anaknya Kritis, Puluhan Orangtua di Pontianak Datangi Sekolah

Empat pelaku diamankan pada Kamis (16/3/2017) di Kampung Lio nomor 7 Citayem, Kota Depok. Sementara satu pelaku atas nama JM ditangkap pada Sabtu (18/3/2017) di rumah kosnya, Jakarta Barat.

Terdapat puluhan sekolah yang sudah menjadi korban aksi mereka. Puluhan sekolah itu tersebar di sejumlah daerah di Indonesia. Termasuk Australian Independent School.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com