Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2017, 09:25 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Jenazah Lukas Nenometa, tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang bekerja di ladang sawit Usaha Borneo SDN BHD di Kalaban, daerah Tawau, Kota Sabah, Malaysia, akhirnya dimakamkan di wilayah itu.

Pemakaman jenazah Lukas di negeri jiran itu dilakukan karena istri dan kerabatnya tidak mau membawa kembali jenazah untuk dikuburkan di kampung halamannya di Desa Toianas, Kecamatan Toianas, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) NTT.

(Baca juga: Dalam 2 Bulan, 21 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia)

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Balai Pelayanan Perlindungan dan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Siwa mengatakan, informasi tentang jenazah Lukas yang dimakamkan di Malaysia ini disampaikan oleh pihak KBRI Kuala Lumpur Malaysia.

Menurut Siwa, KBRI Kuala Lumpur telah berbicara dengan istri Lukas yang bernama Maria Ato.

Namun, karena sang istri masih bersedih, KBRI kemudian berbicara dengan Jhoni yang merupakan saudara kandung dari Maria Ato untuk proses pemulangan jenazah ke NTT.

“Pihak KBRI sudah jelaskan prosedur pemulangan jenazah, tetapi menurut Jhoni, keluarga mereka sudah memutuskan untuk memakamkan jenazah Lukas di Kalabakan dengan bantuan pengurusan oleh majikan syarikat usaha Borneo SDN BHD,” kata Siwa kepada Kompas.com, Minggu (19/3/2017) pagi.

KBRI Kuala Lumpur juga bersedia untuk membantu proses pemulangan istri dan seorang anak Lukas kembali ke NTT dari Malaysia. 

(Baca juga: Keluarga Jemput 2 Jenazah TKI yang Tenggelam di Malaysia)

Siwa mengatakan, berdasarkan penjelasan Jhoni, Lukas meninggal dunia di ladang sawit Usaha Borneo SDN BHD, Batu 16 Kalabakan, pada Kamis, (16/3/2017) sekitar pukul 8.00 pagi waktu setempat.

Lukas pergi ke Sabah melalui jalur ilegal, yakni Sungai Nyamuk, Tawau, pada September 2016 bersama istri dan anaknya. Ia bekerja di ladang Usaha Borneo tanpa dokumen resmi.

“Sejak awal sejak tiba di Kalabakan, almarhum (Lukas) sudah dalam keadaan sakit sehingga tidak dapat bekerja. Namun, istri dan anaknya oleh majikan diberi peluang kerja di ladang bersama puluhan pekerja WNI lainnya,” ucap Siwa.

Kompas TV Sembilan orang calon Tenaga Kerja Indonesia ini dicegah saat akan berangkat ke luar negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Herman Deru Apresiasi 49 Inovator Penyumbang Kemajuan Pembangunan di Sumsel

Regional
Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Masyarakat Respons Positif Program Penanganan Banjir Walkot Semarang

Regional
Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Perayaan HUT Ke-59 Provinsi Sulut, Begini Pesan Gubernur Olly

Regional
Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Harmoni Budaya dan Agama di Banyuwangi Jadi Inspirasi Indonesia

Regional
Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Sejumlah Pencapaian Bupati Zaki: Perbaikan Sanitasi di 1.000 Sekolah hingga Berantas Kawasan Kumuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com