Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi "Klitih" Kembali Terjadi di Yogyakarta, Seorang Pelajar SMP Tewas

Kompas.com - 13/03/2017, 17:59 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

"Peran orangtua dalam melakukan pengawasan sangat penting, misalnya anak jam 9 malam jangan keluar rumah dan lain-lain," jelasnya.

Sementara itu, pada Minggu dini hari, dua bocah ditemukan tersungkur di Jalan Solo KM 6, Sleman, di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak.

Kedua bocah tersebut mengalami luka di tubuh akibat terbentur aspal. Salah satunya harus dibawa ke RSUP TNI AU Hardjolukito Yogyakarta untuk mendapat perawatan.

"Kami awalnya mendapat informasi warga. Kami datang ke TKP, keduanya sudah terkapar, satu luka parah dan dibawa ke Hardjolukito," tutur Kapolsek Depok Barat, Kompol Sukirin Hariyanto saat ditemui.

Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas, polisi menemukan satu senjata tajam jenis mandau. Senjata tajam tersebut diselipkan di balik baju.

"kami temukan senjata tajam jenis mandau di balik baju. Katanya mereka dikejar sekelompok orang dan ditendang hingga tersungkur itu," katanya.

Menurut dia, ada kemungkinan kejadian di depan kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak berkaitan dengan yang di Jalan Kenari, Kota Yogyakarta. Namun demikian hal itu masih dugaan sementara. Sukirin mengatakan, polisi masih akan melakukan pendalaman lebih lanjut.

"Bisa saja ada keterkaitan dengan di Jalan Kenari. Tapi kita masih dalami lagi," ucapnya.

Endre Baskoro (23), warga Sriten, Bantul, mengaku, dirinya kini merasa tidak nyaman saat pulang malam hari akibat kembali terjadinya aksi "klitih" tersebut.

"Ya kalau pulang malam rasanya tidak nyaman, khawatir. Harapan saya, ada upaya agar klitih tidak ada lagi, Yogya kembali amanlah," tuturnya.

Sebelumnya, aksi kekerasan jalanan yang melibatkan pelajar hingga menyebabkan korban meninggal dunia terakhir kali terjadi di daerah Selopamioro, Imogiri, Bantul pada 12 Desember 2016. Polisi menangkap 9 tersangka yang semuanya masih berstatus pelajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com