NUNUKAN, KOMPAS.com – Suparman (25) ABK sebuah kapal swasta yang melayani rute Nunukan–Sulawesi gagal mengikuti wisuda di sebuah sekolah pelayaran. Ia ditangkap Satuan Reskoba Polres Nunukan Kalimantan Utara.
Suryana ditangkap menyusul terbongkarnya jaringan sabu dari Malaysia ke sejumlah daerah di Sulawesi.
"Padahal 2 hari lagi dia ini diwisuda menjadi perwira di salah satu sekolah pelayaran,” ujar Kasatreskoba Polres Nunukan Iptu Muhammad Hasan, Jumat (10/03/2017).
Keberadaan Suparman sebagai kurir narkoba terdeteksi anggota Polres Nunukan ketika membekuk dua rekannya yang akan mengantarkan sabu sabu seberat 500 gram ke Pelabuhan Pare Pare Sulawesi Selatan.
Suparman merupakan kurir yang menerima sabu sabu dari Malaysia untuk dikirimkan kepada pemilik barang yang bernama Ami, seorang narapidana di Lapas Makasar.
"Dari pengakuan, dia sudah dua kali melakukan pengiriman,” imbuh M Hasan.
Suparman mengaku mendapat upah hingga Rp 20 juta untuk menyelendupkan sabu-sabu dari Malaysia ke Indonesia. Bahkan ia mengatakan, biaya sekolah pelayaran yang ia ikuti dari hasil kurir sabu-sabu.
"Dari pengakuan, dia kuliah dari uang upah sabu itu. Kalau sekolah perwira kan hanya beberapa bulan saja,” ucap Hasan.
Anggota Polres Nunukan sempat kehilangan kontak dengan Suparman karena kabur begitu mengetahui polisi telah mengetahui identitasnya. Namun akhirnya Suparman dapat ditangkap di sebuah pegungungan di Kolaka tempat persembunyiannya.
"Untuk ke lokasi kita naik gunung sekitar 3 jam. Dia lari mengetahui identitasnya diketahui,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.