Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Cara Kreatif Pengelolaan Sampah di Jambangan Surabaya

Kompas.com - 02/03/2017, 11:03 WIB
Achmad Faizal

Penulis

PDU Sampah di Kelurahan Jambangan Surabaya yang berkapasitas 20 ton per hari itu sudah sejak 2015 beroperasi. Sebagian sarana dan prasarananya dibangun oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan dana APBN, sisanya oleh APBD Pemkot Surabaya.

Di PDU Jambangan, para pemilah sampah bekerja tidak secara konvensional, melainkan sudah didukung mesin penggerak dan alat khusus presser untuk mengemas sampah.

Meski sudah beroperasi sejak 2015, namun prasasti peresmiannya baru ditandatangani Wakil Presiden Jusuf Kalla saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di kompleks wisata Pantai Kenjeran, Surabaya, Selasa (28/2/2017) lalu.

Kurangi sampah ke TPA

Pembangunan PDU sampah tersebut sebagai salah satu upaya Pemkot Surabaya mengurangi pasokan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang berlokasi di Kecamatan Benowo. Sarana yang sama juga ada di Kelurahan Sutorejo. Selain itu, di Surabaya juga ada 26 titik rumah kompos.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengklaim, akibat "treatment" khusus terhadap sampah itu, pasokan sampah dari pasar tradisional di Surabaya yang masuk ke TPA berkurang hingga 40 ton dalam sehari.

"Sampah dari pasar berkurang hampir 40 ton, kalau sampah dari rumah tangga di perkampungan bisa berkurang 300 ton per hari," jelasnya.

Fakta itu, kata Risma, tidak luput dari peran dan kerja 28.600 kader lingkungan dan 620 fasilitator yang tersebar di seluruh Surabaya.

"Mereka terus mendorong dan memotivasi warga untuk sadar kebersihan. Sekarang banyak kelurahan telah memiliki bank sampah," tambahnya.

Pemkot juga mendorong sekolah dan kampus untuk mengelola sampah yang dihasilkan untuk menjadi energi yang berguna seperti listrik, pupuk dan sebagainya.

Selama ini, kata Risma, gas metana yang dihasilkan dari sampah di TPA Benowo sudah bisa menghasilkan 1 megawatt energi listrik yang dijual ke PT PLN. Diharapkan produksi energi listrik akan bertambah hingga 10 megawatt pada 2018 nanti.

Melalui ratusan kader lingkungan di setiap kelurahan, Pemkot Surabaya juga sedang gencar kampanye pengelolaan sampah dari sumbernya, dalam hal ini, rumah tangga, karena TPA yang ada dipastikan tidak bisa menampung semua sampah yang dihasilkan warga Surabaya.

Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya mencatat, volume sampah di TPA Benowo saat ini mencapai kurang lebih 1.500 ton. Sebagian besar merupakan sampah organik dengan prosentase 60 persen. Sisanya sampah anorganik. 

Bukan hanya mengurangi pasokan sampah ke TPA, Pemkot Surabaya, kata Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Aditya Waskita, juga sedang mengurangi pasokan sampah yang dibuang ke laut.

“Kami ada lomba kebersihan antar-kampung di bantaran sungai. Kami juga memasang trap (perangkap) sampah di sungai supaya sampah tidak ke laut. Termasuk juga bekerja sama dengan Dinas PU Bina Marga untuk mengambil sampah yang ada di saringan rumah pompa,” jelasnya.

Prinsipnya, kata dia, pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkot Surabaya tetap mengandalkan partisipasi masyarakat.

"Jika tanpa partisipasi masyarakat, kita tidak akan bisa melakukan pengelolaan sampah secara maksimal, kuncinya partisipasi masyarakat," tegasnya.

Kota Surabaya dan sejumlah daerah seperti Balikpapan, Makasar, dan Depok, ditunjuk sebagai role model pengelolaan sampah yang baik untuk menuju Indonesia bersih dari sampah pada 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com