PURWAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Purwakarta menambah pintu masuk dan keluar taman tersebut, menyusul membeludaknya pengunjung Taman Air Mancur Sri Baduga dan meninggalnya satu pengunjung seusai menonton pertunjukkan air mancur itu.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan pihaknya menambah dua pintu masuk di bagian timur dan pintu keluar di bagian barat. Tambahan pintu masuk itu ditujukan untuk orang lanjut usia, ibu hamil, anak-anak, dan penyandang disabilitas.
"Minggu ini pun tambahan pintu tersebut sudah bisa digunakan. Masyarakat yang lain tetap menggunakan pintu utama," ujar Dedi di Purwakarta, Selasa (21/2/2017).
Agar saat bubar tidak mengalami kericuhan, penonton yang menggunakan pintu baru tersebut harus duduk di dekat pintu masuk dan pintu keluar baru.
"Jadi, nanti para lansia, ibu hamil, anak-anak dan disabilitas masuk dan keluar lewat pintu tambahan, begitu juga duduknya dekat situ juga," tuturnya.
Penambahan pintu darurat tersebut untuk mengantisipasi lonjakan penonton. Dedi memprediksi, lonjakan penonton masih akan terjadi di bulan-bulan ini. Karena itulah pihaknya menambah jadwal pertunjukkan air mancur terbesar se-Asia Tenggara itu.
Sebelumnya, pertunjukkan air mancur hanya digelar pada Sabtu malam saja. Namun, sekarang atraksi itu digelar hingga dua malam, yakni Jumat malam dan Sabtu malam.
"Sampai jumlah penonton normal, akan dibuka dua kali," ungkapnya.
Mengenai permintaan warga agar Taman Air Mancur Sri Baduga buka setiap hari tanpa batas waktu, Dedi mengaku sengaja membatasi. Tujuannya agar fasilitas di dalam taman terjaga dan menghindari penggunaan ruang publik untuk aktivitas negatif.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.