Menurut Heru, mesin untuk pabrik semen didesain untuk bekerja selama 24 jam per hari. Semua mesin saat ini sudah terpasang, termasuk rotary kiln. Rotary kiln merupakan inti dari pabrik semen berupa pipa besar berdiameter 5,5 meter dan panjang 86 meter.
"Ini ibaratnya jantung dari pabrik semen. Rotary mengubah bahan baku menjadi setengah jadi," kata dia.
Ia menyebutkan, mesin akan cepat rusak bila lama tak digunakan, sama seperti mesin kendaraan jika dibiarkan tidak digunakan berbulan-bulan.
Sejumlah mesin lain juga tidak dioperasikan, antara lain cement mill atau tempat penggilingan semen dengan kapasitas 250 ton per jam, mesin long belt conveyor atau sirkuit sepanjang 3,8 kilometer untuk mengangkut material tambang ke pabrik.
Pabrik semen di Rembang didesain beroperasi awal Januari 2017 ini dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun.
Dari segi teknis, kata Heru, semua mesin harus dioperasikan karena sudah sesuai perencanaan dan perhitungan matang.
Jika mesin tidak beroperasi, pihak pabrik harus mengeluarkan biaya perawatan mesin. Uang perawatan akan membengkak jika pabrik tidak juga beroperasi.
"Kalau tidak digunakan maka harus ada biaya lebih untuk pemeliharaan. Tapi kalau beroperasi, mesin sudah panas sehingga tidak perlu lagi pemeliharaan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.