Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Kerupuk Ditemukan Tewas karena Tersetrum

Kompas.com - 13/02/2017, 19:33 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

PONOROGO, KOMPAS.com - Seorang pengusaha kerupuk asal Dukuh Butung, Desa Bajang, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, bernama Jaeroni (37) ditemukan tewas di ruang tamu rumahnya, Senin (13/2/2017).

Diduga korban tewas tersengat listrik saat hendak mengaduk plamir dengan bor modifikasi untuk mengecat tembok rumahnya.

"Korban ditemukan tewas sudah dalam kondisi kaku oleh Cempluk (51), tetangganya sendiri yang hendak membeli kerupuk mentah. Diduga, korban tewas karena tersengat aliran listrik yang berasal dari bor modifikasinya," kata Kapolsek Balong AKP Sukamto, Senin (13/2/2017).

Menurut Sukamto, dari hasil pemeriksaan fisik korban, terdapat bekas luka bakar di leher depan dan di dada sebelah kiri. Kendati demikian, tidak ditemukan bekas luka penganiayaan di tubuh korban.

Sukamto menuturkan, mayat korban ditemukan oleh Cempluk saat hendak membeli kerupuk mentah di rumah korban. Namun ketika mengetuk pintu rumah korban, dia tidak mendapatkan jawaban.

"Curiga terjadi sesuatu, Cempluk masuk ke rumah korban lewat pintu belakang. Sesampainya di ruang tamu, Cempluk melihat jenazah korban dalam keadaan tergelak dan terlentang membujur ke barat," kata Sukamto.

Melihat korban sudah tak bernyawa, Cempluk berteriak meminta pertolongan. Tak lama kemudian, Sadi dan Seruri, tetangga korban datang ke rumah korban.

"Mengetahui korban tewas, tetangga korban melaporkan ke aparat Polsek Balong. Saat polisi turun ke tempat kejadian, terlihat jenazah korban dalam posisi tergeletak terbujur kaku. Selain itu ditemukan alat bor yang dimodifikasi untuk mengaduk plamir di atas dada korban. Biasanya bor itu digunakan korban untuk mengaduk adonan bahan-bahan kerupuk," ujar Sukamto.

Dia memperkirakan, korban sudah meninggal dua jam sebelum jenazahnya ditemukan tetangganya. setelah divisum, jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com