LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Korban banjir di Aceh Singkil hingga Senin (9/1/2017) memilih tetap bertahan di rumah. Padahal, Pemerintah Aceh Singkil menyiagakan tenda pengungsian, dapur umum, pos kesehatan dan pos keamanan di kawasan Ujong Bawang, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil.
“Ini saya lihat air mulai surut. Semoga tidak hujan lagi, sehingga air sungai tak meluap,” sebut Penjabat Bupati Aceh Singkil, dihubungi, Senin (9/1/2017).
Dia menyebutkan, mayoritas masyarakat korban banjir memilih bertahan di rumah untuk menjaga harta bendanya.
“Mereka memasang papan di loteng, di sanalah mereka menginap. Kepala pun bisa terantuk loteng seng rumah itu karena begitu dekatnya loteng dan tempat tidur mereka buat,’ katanya.
Sampai hari ini, sambung Asmauddin, banjir masih merendam lintas badan jalan yang menghubungkan Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam.
“Kami tetap buka dapur umum. Masyarakat silahkan datang ke pos yang telah kita siapkan. Saya juga intruksikan semua pejabat daerah tetap siaga mengingat banjir bisa terjadi kapan saja karena memasuki musim penghujan,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya banjir di Aceh Singkil terjadi sejak 6 Januari 2016 lalu dan merendam delapan kecamatan yaitu Kecamatan Singkoloh, Singkil, Gunung Meriah, Suro, Kuta Baharu, Kajang, Simpang Kanan, Sultan Daulat, dan Kecamatan Danau Paris. Ketinggian air bervariasi dari 30 sentimeter hingga 1 meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.