Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Helikopter TNI yang Ditemukan Selamat Itu Belum Bisa Dimintai Keterangan

Kompas.com - 11/12/2016, 16:29 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Dua pilot yang selamat dari insiden jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412-EP di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, langsung menjalani perawatan intensif.

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) Ilyas di Kota Tarakan menjadi tempat pertama perawatan keduanya.

“Dari laporan di lapangan, keduanya menjalani pemeriksaan medis dan pertolongan pertama, sehingga harus berada di rumah sakit angkatan laut di Tarakan,” kata Kadispen TNI AD Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah, Minggu (11/12/2016).

(Baca juga: Hilang 2 Pekan, Pilot Helikopter TNI yang Jatuh di Malinau Ditemukan Selamat)

Dua pilot TNI ini ditemukan hidup setelah insiden jatuhnya heli Bell 412-EP di Malinau. Keduanya adalah Lettu Cpn Abdi Darnain dan Lettu Cpn Yohanes Syahputra.

Mereka ditemukan selamat pada rentang waktu berbeda. Abdi diangkat dari puing heli yang hancur di hutan Kayan Mentarang, Malinau, dengan luka serius pada wajah dan kaki.

Sementara itu, Yohanes ditemukan warga lebih dari dua pekan setelah insiden terjadi, tak jauh dari Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Hulu.

Baik Abdi maupun Yohanes kemudian menjalani perawatan pertama di Rumkital.

“Tetapi saya belum begitu tahu pasti (kelanjutannya). Berdasarkan laporan wilayah, kalau tidak salah, korban yang pertama kali ditemukan masih di rumah sakit Tarakan. Yang ditemukan kedua, kemarin (Sabtu) sore sudah ada di rumah sakit AL,” kata Fadhillah.

Pada kesempatan berbeda, Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing mengatakan, Abdi harus dirawat di RS Angkatan Darat di Jakarta.

Ia terlihat mengalami trauma berat saat berhasil diselamatkan. “(Abdi) Sudah berada di rumah sakit angkatan darat di Jakarta,” kata Johny.

“Kondisinya, harus dirawat dulu. Psikis korban adalah yang utama. Fisik sudah bisa duduk. Kita pulihkan dulu psikis karena itu yang belum pulih,” sambung Johny.

Sejauh ini, belum ada keterangan yang disampaikan dari dua pilot yang selamat tersebut.

Menurut Johny, pemeriksaan dan pengambilan keterangan dilakukan setelah para pilot tersebut dianggap cukup mampu memberi keterangan dengan baik.

"Saya sendiri bertanya, dijawab tidak ingat (kejadiannya). Pulihkan dulu, sejauh mana tim psikiater sehingga bisa layak ditanya. Kita tidak bisa memaksakan,” kata dia.

Ia mengatakan bahwa Abdi, pilot yang lebih dulu ditemukan selamat, belum cukup kuat untuk memberi keterangan lebih jauh terkait penyebab insiden itu.

“Yang sudah ke (RSAD) Jakarta saja tidak bisa ditanya. Psikisnya yang harus diperbaiki pelan-pelan. Di sanalah ada tim lebih lengkap,” sambung dia.

(Baca juga: Abdi Selamat dari Helikopter Jatuh, Ibunda Berangkat ke Jakarta)

Johny juga menyampaikan, pihaknya fokus pada pencarian anggota TNI yang terbang dalam helikopter tersebut. Sementara itu, puing helikopter akan dibiarkan di lokasi penemuan.

Heli tersebut ditemukan di hutan antara Dusun Long Berang dan Long Sulit di Kecamatan Mentarang Hulu.

Heli TNI ini jatuh dalam misi pengiriman logistik bagi tentara penjaga perbatasan Indonesia-Malaysia pada minggu terakhir November 2016.

Ada lima anggota TNI yang menumpang heli tersebut, yakni 3 pilot dan 2 mekanik. Sebanyak 3 anggota TNI di antaranya tewas dalam insiden itu.

Kompas TV TNI Evakuasi Korban Selamat Helikopter Jatuh di Malinau
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com