SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku selalu kurang percaya diri jika diminta presentasi tentang potensi wisata Surabaya di forum yang banyak dihadiri kepala daerah.
Alasannya, Surabaya tidak memiliki potensi wisata yang dapat diunggulkan. Tapi itu dulu, sekarang Risma mengaku lebih "Pede" (percaya diri) karena Surabaya menduduki peringkat kedua dalam top 10 indeks pariwisata Indonesia tahun ini.
"Dulu saya selalu kurang pede promosi wisata di depan forum resmi, karena Surabaya tidak punya apa-apa," kata Risma, Sabtu (10/12/2016).
Bahkan, kata Risma, Surabaya menduduki peringkat kedua di bawah Denpasar. Selain dua daerah tersebut juga ada daerah Batam, Semarang, Bandung, Bogor, Sleman, Badung, Bantul, dan Banyuwangi.
Surabaya, kata Risma, memang tidak memiliki potensi wisata alam seperti daerah lain, tetapi kekuatan Surabaya ada pada Meeting Incentive, Conference/Convention and Exhibition (MICE) yang didukung kebersihan, warga yang ramah dan infrastruktur memadai.
“Kami terus mendorong agar kota ini memiliki daya tarik sebagai kota yang nyaman dan menyenangkan. Agar banyak orang tertarik datang ke Surabaya,” jelas Risma.
Indeks pariwisata Indonesia adalah riset yang digelar Kementerian Pariwisata dan para pemangku kepentingan, yang mengacu pada Travel and Tourism Competitive Index dari World Economic Forum (WEF).
Indeks Pariwisata Indonesia disusun berdasarkan sejumlah kriteria. Antara lain aspek tata kelola, infrastruktur pendukung, potensi wisata, dan lingkungan pendukung bisnis pariwisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.