Sebaliknya pada musim kemarau, air yang mengalir semakin sedikit sehingga memaksa PLTA berhenti total. Tanpa perbaikan total, PLTA Kotopanjang nantinya akan menjadi proyek gagal ditengah jalan.
Meski demikian, Amir tidak sependapat dengan istilah proyek gagal di tengah jalan itu. Dia mengatakan, perbaikan daerah tangkapan air di bagian hulu Sungai Kampar yang menjadi sumber air waduk akan dilakukan PLN bersama pemerintah daerah Riau dan Sumatera Barat. Hulu Sungai Kampar berada di dua provinsi bertetangga itu.
Rencana perbaikan daerah tangkapan air itu memang sudah diwacanakan. Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman juga sudah berjanji berkoordinasi dengan Gubernur Sumatera Barat dalam perbaikan DAS Kampar. Namun, anggaran untuk perbaikan DAS itu belum tersedia dalam APBD Riau 2017. Niatan perbaikan DAS itu ternyata masih sekadar wacana.
Akhir Desember atau awal Januari adalah puncak musim hujan di Sumatera, atau Sumatera Barat. Artinya, tidak lama lagi ribuan warga di sepanjang aliran Sungai Kampar harus bersiap-siap lagi menghadapi banjir seperti awal tahun 2016 ini. Kalau banjir terjadi, itu benar-benar berita buruk.