Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marsiyani, Penyulut Mimpi Anak TKI di Tapal Batas

Kompas.com - 18/11/2016, 07:07 WIB
Sukoco

Penulis

Suhiman juga anak eks TKI dari Malaysia yang harus berpindah-pindah tempat kerja karena tidak banyak perusahaan di Malaysia yang mau menerima mereka karena minimnya pendidikan. Kalau pun ada gajinya juga tak seberapa.

Karena sering berindah pindah dengan penghasilan yang tidak minim membuat orang tua Suhiman tak menyekolahkan anaknya. Hingga mereka kemudian menetap di Desa Sekapal 6 tahun lalu.

”Suhiman tidak sekolah karena orangtuanya selalu berpindah pindah mencari kerja. Baru sekarang mereka menetap disini,” ujar guru sekolah Suhiman, Zaenuddin.

Hari ini Marsiyani bersyukur ada beberapa donatur yang membantu kekurangan sarana dan prasarana yang sangat dibutuhkan sekolah. Salah satu prasarana yang sangat dibutuhkan sekolah adalah adanya WC sekolah.

Karena selama ini siswa hanya pergi ke kebun sawit untuk buang air besar maupun buang air kecil.

Selain itu bantuan laptop, buku, peralatan tulis akan sangat membantu kegiatan belajar mengajar siswa sekolah.

“Bersyukur ada yang membantu kekurangan sarana anak anak.Semoga mereka bisa bermimpi lebih tinggi lagi,” katanya.

Sejak berdiri tahun 2006 lalu, lulusan SD Filial 009 baru ada 1 yang sampai kuliah hingga perguruan tinggi.

Lebih dari 10 tahun Marsiyani bersabar dengan segala kekurangan memberikan pendidikan kepada anak-anak di tapal batas tersebut. Hanya satu keinginanya, yaitu melihat anak-anak eks TKI berpendidikan dan sukses seperti anak-anak bangsa lainnya.

Lulusan SMA ini bahkan tak mempersoalkan jika sampai saat ini statusnya hanya guru honor. Baginya, hidup ini adalah untuk melihat mimpi Suhiman-Suhiman yang lain dari anak anak eks TKI di wilayah perbatasan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com