Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tua Melawan Budaya Malas Baca

Kompas.com - 02/11/2016, 10:39 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

Setelah nanti menjadi provinsi literasi, ada regulasi yang menginstruksikan kepada seluruh bupati dan wali kota agar mewajibkan membaca sebelum jam belajar, membaca untuk jenjang SD enam buku dalam setahun. Siswa SMP dengan 12 buku dan SMA dengan 18 buku per tahun.

"Jadi kalau hari ini masih empat buku, tidak apa-apa dari pada tidak membaca sama sekali," kata Erni.

Menuju provinsi Literasi

Survei UNESCO 2011 menyatakan, tingkat membaca orang Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya, hanya satu dari seribu orang yang punya minat baca.

Catatan lainnya, berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016, Indonesia berada di nomor 60 dari 61 negara terkait minat membaca.

"Jadi kalau kita periksa, dalam satu kecamatan, belum tentu ada satu orang pun yang membaca dengan serius," ujar Erix Hutasoit, Usaid Prioritas – Provincial Communication Specialist to North Sumatera.

Inilah awal mula Usaid Prioritas mendampingi YP Parulian untuk menjalankan program GLS. Masih di 2016, lewat program diseminasi, sebanyak 99 guru SD dan SMP dilatih pembelajaran aktif (active learning) untuk membantu sekolah menyediakan layanan pendidikan bermutu.

Koordinator Provinsi Usaid Prioritas Sumatera Utara Agus Marwan mengatakan, sejak 2014, lembaganya sudah mengimplementasikan program literasi di 15 kabupaten/kota.

Program itu meliputi hibah buku dan pelatihan kepada ribuan guru. Sebanyak 31.500 buku bacaan sastra dan sains diberikan kepada 210 sekolah dan 1,1 juta buku bacaan berjenjang untuk 1.838 SD dan madrasah.

Kabupaten Labuhanbatu, Serdang Bedagai, Kota Binjai dan Tebing Tinggi sudah mendeklarasikan diri sebagai daerah literasi. Kemendikbud pun mencalonkan Labuhanbatu dan Serdang Bedagai sebagai Kabupaten Percontohan Literasi Nasional. Menyusul kemudian, Sumut akan mendeklarisikan diri sebagai provinsi literasi setelah DKI Jakarta, Riau dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Sumut akan menjadi provinsi literasi keempat di Indonesia. Kami sangat mendukung dan siap membantu," kata Agus.

Konsul Amerika Serikat untuk Pulau Sumatera Juha P Salin sangat mendukung deklarasi GLS di YP Parulian Medan.

Baginya, literasi memberikan manfaat kepada ribuan murid yang ada di bawah naungan sekolah ini, seperti di Kota Medan, Kabupaten Toba Samosir dan Dairi.

"Semakin baik kemampuan membaca siswa, semakin baik pula kemampuan belajarnya," kata Juha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com