Lewat Aplikasi, Warga Bandung Kini Bisa Kawal Penggunaan Anggaran

BANDUNG, KOMPAS.com - Kota Bandung menjadi satu dari empat kota yang menjadi percontohan penerapan aplikasi JAGA dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

JAGA merupakan sebuah perangkat lunak untuk mencegah terjadinya tindak pidana korupsi di sektor strategis seperti sekolah, rumah sakit, puskesmas dan perizinan.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan Pemerintah Kota Bandung telah menyatakan kesiapannya untuk mengaplikasikan program tersebut.

"JAGA ini sebuah aplikasi yang bisa diakses oleh warga, di mana warga bisa mengecek data sekolah, anggaran sekolah, bisa komplain juga disitu pelanggaran yang nanti dimonitor oleh KPK juga, pelayanan dan lain-lain," ucap Ridwan usai menggelar pertemuan dengan jajaran KPK di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (18/10/2016).

Keberadaan aplikasi itu, kata Ridwan, menjadi sinyal bahwa tiap aktivitas transaksi keuangan di bidang pelayanan publik akan dikawal ketat langsung masyarakat dan KPK. Sehingga, menuntut tiap instansi bersikap transparan dalam penggunaan anggaran.

Aplikasi JAGA di Kota Bandung, lanjut Ridwan, akan terkoneksi dengan sistem layanan informasi dan pengaduan masyarakat, seperti LAPOR!.

"Data mah sudah ada, tinggal upload saja. Karena kan Bandung sudah punya Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS). Jadi sekarang punya data online bahwa APBD sekolah itu harus disetujui oleh Disdik, nanti wajar tidak wajarnya dikomplain sama warga. Nanti kita nge-link ke Sistem Informasi Publik, mau integritas ke lurah dan camat, jadi sistem itu saling mengkoneksi satu sama lain," tuturnya.

Rencananya, aplikasi itu akan dilaunching dan diperkenalkan kepada Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 9 Desember 2016 mendatang.