Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Menterengnya Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi

Kompas.com - 06/10/2016, 09:34 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

Jumlah santri di Padepokan Dimas Kanjeng dikabarkan mencapai 20.000-30.000 orang yang berasal dari banyak daerah di Indonesia. Yasin membenarkannya. Menurut dia, video mendatangkan uang yang diunggah di YouTube berhasil menarik orang untuk berlomba-lomba mendatangi dan berguru kepada Dimas Kanjeng.

“Siapa yang tidak tergiur dengan keberadaan uang sebanyak itu di Youtube,” ujarnya.

Santri Padepokan berasal dari berbagai profesi, mulai PNS, pengusaha, pedagang, guru, petani, wirawaswasta, pegawai BUMN, hingga politisi. Bahkan, seorang mantan wakil bupati juga terlihat mengikuti kegiatan Padepokan Dimas Kanjeng. 

Para santri, lanjut Yasin, terlihat berpendidikan dengan penampilan rapi dan bersih. Namun, kebanyakan santrinya berasal dari ekonomi menengah ke bawah.

“Soal berpendidikan atau tidaknya santri, kan bisa dilihat sendiri. Wong Marwah Daud Ibrahim saja jadi santrinya,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com