Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Anak Pemulung Bantar Gebang

Kompas.com - 29/09/2016, 14:53 WIB
Reni Susanti

Penulis

“Sebagai guru, saya harus selalu menyemangati mereka,” katanya.

Masna dan 15 guru serta pengurus di sekolah tersebut bekerja sukarela. Jadi, pendapatan yang diperolehnya pun sukareka. Namun bukan itu yang jadi persoalan.

“Saya sedih kalau anak-anak tidak sekolah. Dari 20 anak, kadang 10 anak yang sekolah. Mereka sibuk bantu orangtua,” ungkapnya.

Hal mengharukan lainnya ketika hujan turun. Atap sekolah yang bocor membuat mereka harus berpindah-pindah kelas untuk belajar.

Sebelumnya diberitakan, Bantar Gebang berada di Bekasi, Jawa Barat. Tempat ini menampung sampah dari Bekasi dan DKI Jakarta. DKI Jakarta menjadi penyumbang terbesar sampah di daerah ini, mencapai 7.000 ton per hari.

Yayasan Tunas Mulia mencatat, jumlah anak pemuluk di TPA tersebut dari berbagai umur lebih dari 2000 anak. Mereka tinggal bersama orang tua di bedeng-bedeng, tempat yang tidak layak untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta jiwa mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com