Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Nelayan Tanjung Batu Mengimpikan Emas...

Kompas.com - 23/09/2016, 05:40 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

Tidak bisa berenang bukanlah soal. Dua kali panik saat terjatuh ke air tidak menyurutkan niat terus belajar.

"Sempat dua kali kejebur. Panik, nangis-nangis. Tapi sekarang sudah tak takut," katanya.

Gigih berlatih, gadis mungil ini sempat memetik perunggu di Porprov 2015. Ia juga pernah menyodok ranking 5 di Kejurnas Junior 2015.

Belajar dari Para Juara

Di Tanjung Batu, kampung di Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kaltim, terdapat pelabuhan transit menuju gugus pulau Derawan, baik Kakaban, Maratua, Sangalagi, Bakungan, dan puluhan lain.

Peradaban di sana sudah maju namun masih sepi dan lengang. Luas daerah ini 16 kilometer persegi. Penduduknya hanya 6000 jiwa. Tanjung Batu naik daun ketika pertandingan cabang olahraga layar Pekan Olahraga Nasional 2008 berlangsung di pantainya.

Kini pemusatan latihan layar Kaltim juga terkonsentrasi di sana. Sejak itu lahirlah nama-nama besar dari sana.

Rizky Ramadhani dan Nugie Triwira yang menyabet emas Internasional 420 di Sabah, Malaysia, Agustus 2016 lalu, beberapa nama atlet yang sudah berkibar di kancah nasional. Mereka mengharumkan nama Tanjung Batu, Berau, dan khususnya Kaltim.

Belum lagi atlet belia seperti Fitriani dan Kadriyati yang berumur 13 tahun tapi sudah pandai di kelas optimis. Keduanya kini berangkat ke PON 2016 di Jawa Barat.

"Ada juga si Jendriadi. Mereka juara di mana-mana," kata Rizka.

"Mereka gampang senyum, suka bercanda, suka mengajar, dan tidak sombong. Mereka selalu bilang jangan pernah takut angin kencang. Satu bulan pertama belajar 'dorong dan tunduk', jadi cepat bisa. Dulu penakut, sekarang berani," tambahnya.

Samsul, sang asisten pelatih, mengungkapkan hal yang sama. Para senior, juara layar dan selancar menjadi motivator bagi para pemula.

"Paling kelihatan banyak anak datang kalau senior ada. Ketika pergi bertanding seperti PON ini, anak-anak malah jarang datang," kata Samsul.

Senior berperan penting bagi mereka. Mereka bukan hanya jadi kebanggaan warga, tetapi juga suka berbagi pengalaman dan mengajar. Itulah yang makin membuat para pemula mau dan betah berlatih di sana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com