"Setiap tahun angka kesakitan warga Kota Surabaya terus turun. Ini karena adanya taman-taman kota yang baik, yang bisa diakses masyarakat untuk refreshing," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita.
Taman-taman di Kota Surabaya dinilai efektif membersihkan polusi udara perkotaan. Taman berfungsi membersihkan polusi udara. Kelebihan lainnya, taman di Surabaya tidak memusat di tengah kota.
Selain itu, menurut pakar tata kota Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Johan Silas, taman dibangun menyebar hingga pinggiran kota untuk memenuhi kebutuhan warga. Taman sengaja dirancang mendekat ke permukiman warga agar mudah diakses.
Hal itu diakui oleh Saeroji (69), warga Kalilom Lor Indah, Kenjeran. Ia rutin berolahraga di Taman Bulak setiap hari pukul 06.00-08.00. Sejak itu, Saeroji merasakan batuknya mereda.
"Saya batuk sudah 30 tahun tidak sembuh. Sudah berulang kali berobat ke dokter, tetap tidak sembuh. Dua bulan ini saya memilih rutin berolahraga di sini. Hasilnya baik karena intensitas batuk saya berkurang 75 persen. Pada malam hari biasanya saya sulit tidur, kini saya bisa tidur dengan enak," ujar Saeroji. (DIA)
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 13 September 2016, di halaman 21 dengan judul "Taman Kota Turunkan Stres Warga Surabaya".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.