Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Ada Kepastian, Keluarga WNI yang Disandera di Filipina Cemas

Kompas.com - 01/09/2016, 09:20 WIB

SAMARINDA, KOMPAS.com - Elona, istri Robin Piter, juru mudi Tugboat Charles, semakin cemas terhadap nasib suami dan empat rekannya yang masih disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Hingga kini, keluarga sandera belum mendapat kepastian tentang keselamatan korban.

"Sudah 70 hari suami saya bersama empat kru kapal tunda lainnya disandera kelompok Abu Sayyaf, namun sampai saat ini kami belum mendapatkan kepastian kapan mereka dibebaskan," ujar Elona saat ditemui di mes PT Rusianto Bersaudara di Sungai Lais Samarinda, Rabu (31/8/2016).

Elona merasa cemas terhadap nasib kelima sandera setelah dua kru TB Charles, yakni Ismail dan Muhammad Sofyan, kabur dari penyanderaan tersebut. Hingga kini, belum ada kepastian tentang jaminan nasiba suaminya dan sandera lain. Ia tetap berusaha optimistis dan berharap pemerintah segera membebaskan mereka.

Sampai saat ini, Elona juga belum mengetahui keberadaan Ismail dan Sofyan. Ia juga tidak berkomunikasi dengan Dian Megawati Ahmad, istri salah satu sandera, yang selama ini selalu bersama-sama berupaya mencari informasi tentang penyanderaan itu.

"Saya tidak tahu keberadaan Bu Mega, sebab sejak beberapa hari terakhir telepon genggamnya tidak aktif. Saya juga tidak tahu keberadaan kedua kru kapal tunda Charles yang berhasil melarikan diri karena saat ini saya hanya memikirkan agar suami saya juga segera dibebaskan," tuturnya.

"Sempat terpikir bertemu dua kru kapal tunda Charles yang berhasil selamat itu untuk menanyakan komunikasi terakhir mereka dengan suami saya. Tetapi setelah saya pertimbangkan, saat ini saya tidak siap bertemu mereka," ujar Elona.

Saat ini, keluarga anak buah kapal yang masih disandera harus berjuang sendiri untuk mencari informasi terkait kondisi keluarga mereka. Komunikasi antarkeluarga korban tetap lancar. Mereka juga diberi keleluasaan menghubungi crisis center untuk menanyakan hal apa pun terkait penyanderaan itu.

Beberapa hari lalu, Elona menghubungi crisis center dan mendapatkan informasi bahwa saat ini kondisi sandera baik dan pembebasannya masih terus diupayakan.

"Terkait detailnya, mereka tidak memberi tahu. Kami hanya ingin kepastian kapan mereka bisa dibebaskan dengan selamat," jelas Elona.

Sementara itu, salah satu pengurus Pergerakan Pelaut Indonesia (PPI) Amrullah menyatakan, terhitung sejak kemarin organisasinya telah menyerahkan mandat sebagai juru bicara keluarga korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf.

"Kami (PPI) bersama Kapten Ginting, yang selama ini diberi mandat sebagai juru bicara keluarga, hari ini kami kembalikan. Jadi, segala sesuatunya pihak keluarga sendiri yang langsung berkomunikasi dengan Crisis Center di Jakarta," kata Amrullah.

Namun, sebagai sesama profesi pelaut, Amrullah dan sejumlah pelaut lainnya akan tetap memberikan dukungan moril kepada keluarga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com